Cara Menjadi Shutterstock Contributor Tahun 2023

Halo! Kamu tertarik menjadi Shutterstock Contributor? Yuk, kami akan memberikan panduan lengkap untuk kamu memulai.

Pertama-tama, apa itu Shutterstock? Shutterstock adalah platform stok foto dan video yang berisi jutaan konten dari seluruh dunia. Shutterstock memungkinkan siapa saja untuk membeli hak penggunaan foto dan video tersebut untuk keperluan komersial atau pribadi.

Nah, sebagai Shutterstock Contributor, kamu dapat mengunggah foto dan video milikmu ke platform tersebut untuk dijual. Kamu akan mendapatkan penghasilan dari setiap penjualan yang dilakukan oleh Shutterstock. Menarik, bukan?

Berikut adalah panduan lengkap menjadi Shutterstock Contributor:

  1. Mendaftar: Kamu perlu mendaftar terlebih dahulu sebagai Shutterstock Contributor. Kamu bisa mengakses website Shutterstock di www.shutterstock.com dan klik tombol “Become a Contributor”. Kamu akan diminta untuk membuat akun baru atau masuk menggunakan akun Shutterstock yang sudah ada.
  2. Persiapan Konten: Kamu bisa mulai mempersiapkan konten yang ingin diunggah ke Shutterstock. Pastikan foto dan video milikmu berkualitas dan memiliki hak cipta yang jelas. Shutterstock menerima berbagai jenis konten, mulai dari foto, vektor, ilustrasi, hingga video.
  3. Unggah Konten: Setelah kamu memilih foto atau video yang ingin diunggah, kamu bisa mengakses dashboard Shutterstock Contributor dan klik tombol “Upload Content”. Kemudian, kamu bisa mengunggah file kontenmu dan mengisi informasi terkait file tersebut, seperti kategori, tag, deskripsi, dan lain-lain.
  4. Verifikasi Konten: Konten yang kamu unggah akan diverifikasi oleh Shutterstock untuk memastikan kualitas dan kesesuaian dengan pedoman Shutterstock. Proses verifikasi dapat memakan waktu beberapa hari hingga beberapa minggu.
  5. Menjual Konten: Setelah kontenmu disetujui oleh Shutterstock, kontenmu siap dijual di platform tersebut. Kamu akan mendapatkan penghasilan dari setiap penjualan kontenmu. Shutterstock memberikan komisi sebesar 15% hingga 40% dari harga jual konten, tergantung pada program keanggotaan dan lisensi yang digunakan oleh pelanggan.
  6. Meningkatkan Penjualan: Untuk meningkatkan penjualan, kamu bisa memanfaatkan fitur-fitur yang disediakan oleh Shutterstock, seperti kategori favorit, kata kunci yang relevan, dan kualitas gambar yang tinggi. Kamu juga bisa mempromosikan kontenmu di media sosial dan situs web milikmu.
  7. Mengikuti Program Shutterstock: Shutterstock memiliki beberapa program untuk memberikan keuntungan lebih bagi para Contributor. Misalnya, program referral yang memberikan komisi tambahan bagi Contributor yang berhasil merekomendasikan Shutterstock kepada orang lain. Kamu juga bisa mengikuti program kontes atau penghargaan yang diselenggarakan oleh Shutterstock.

BACA JUGA: 10 Ide Bisnis untuk Introvert Tahun 2023

Syarat untuk menjadi kontributor di Shutterstock

Shutterstock Contributor

Syarat untuk upload di Shutterstock sebenarnya tidak terlalu sulit, tapi tetap ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Berikut adalah beberapa syarat untuk upload di Shutterstock:

Karya Berkualitas

Karya berkualitas tinggi adalah syarat penting dalam mengunggah konten ke Shutterstock. Karya berkualitas tinggi bisa diartikan sebagai konten yang memiliki resolusi yang cukup tinggi, fokus yang jelas, dan warna yang akurat. Hal ini akan memudahkan pelanggan Shutterstock dalam menggunakan karya yang kamu unggah.

Untuk menghasilkan karya berkualitas tinggi, kamu bisa memperhatikan beberapa hal, seperti:

  1. Kamera atau Perangkat yang Baik: Kamera atau perangkat yang kamu gunakan untuk mengambil foto atau merekam video harus memiliki kualitas yang baik. Jika kamu menggunakan kamera atau perangkat yang kualitasnya rendah, maka hasilnya pun akan kurang memuaskan. Jadi, pastikan kamu menggunakan kamera atau perangkat yang berkualitas untuk menghasilkan konten berkualitas tinggi.
  2. Fokus yang Jelas: Pastikan foto atau video yang kamu unggah memiliki fokus yang jelas. Jangan mengunggah foto atau video yang kabur atau blur karena hal ini akan membuat kontenmu ditolak oleh Shutterstock. Jika kamu ingin menghasilkan konten dengan fokus yang jelas, kamu bisa menggunakan teknik pemfokusan yang tepat.
  3. Warna yang Akurat: Warna yang akurat sangat penting dalam menghasilkan konten berkualitas tinggi. Pastikan kamu mengambil foto atau merekam video dengan pencahayaan yang cukup dan setting warna yang benar agar warna yang dihasilkan akurat. Jangan terlalu memaksakan setting warna yang tidak tepat karena ini akan membuat kontenmu terlihat buruk.
  4. Post-Processing yang Tepat: Post-processing atau pengeditan konten adalah hal yang penting dalam menghasilkan konten berkualitas tinggi. Pastikan kamu menggunakan software editing yang tepat dan memahami teknik editing yang benar. Jangan terlalu memaksakan editing yang berlebihan karena hal ini akan membuat kontenmu terlihat tidak alami.

Dengan mengikuti tips di atas, kamu bisa menghasilkan konten berkualitas tinggi yang dapat diterima oleh Shutterstock. Ingatlah untuk selalu memperhatikan kualitas konten yang kamu unggah agar pelanggan Shutterstock senang dan terus menggunakan kontenmu.

Hak Cipta

Hak cipta adalah suatu hal yang sangat penting dalam mengunggah karya ke Shutterstock. Hak cipta mengatur hak milik intelektual dan memastikan bahwa karya yang dihasilkan dilindungi oleh hukum. Dalam hal mengunggah karya ke Shutterstock, pastikan kamu memiliki hak cipta atau izin yang jelas dari pemilik hak cipta.

Tidak hanya itu, kamu juga harus memperhatikan beberapa hal terkait hak cipta, seperti:

  1. Jangan menggunakan karya yang sudah dilindungi hak cipta, seperti foto atau video milik orang lain tanpa izin atau lisensi yang jelas. Jika kamu ingin menggunakan karya orang lain, pastikan kamu meminta izin terlebih dahulu atau membeli lisensi untuk penggunaannya.
  2. Memiliki Izin yang Jelas
  3. Jika kamu menggunakan karya milik orang lain, pastikan kamu memiliki izin atau lisensi yang jelas untuk penggunaannya. Jangan hanya mengandalkan izin lisan atau asumsi tanpa mengkonfirmasi langsung dengan pemilik karya. Pastikan izin atau lisensi yang kamu miliki mencakup semua hak yang diperlukan, seperti hak untuk mengubah, mendistribusikan, dan memperjualbelikan karya.
  4. Tidak Melanggar Hak Privasi Orang Lain
  5. Selain hak cipta, kamu juga harus memperhatikan hak privasi orang lain. Jangan mengunggah karya yang melanggar hak privasi orang lain, seperti mengunggah foto atau video yang menampilkan wajah atau informasi pribadi tanpa izin. Pastikan kamu memiliki izin dari orang yang terlibat sebelum mengunggah karya tersebut.

Dengan memperhatikan hak cipta dan hak privasi orang lain, kamu bisa menghindari masalah hukum dan memastikan bahwa karyamu legal dan aman digunakan oleh pelanggan Shutterstock. Ingatlah untuk selalu menghormati hak cipta dan privasi orang lain saat mengunggah karya ke Shutterstock.

Konten Relevan

Konten relevan adalah hal yang penting dalam mengunggah karya ke Shutterstock. Konten yang relevan akan menarik minat pelanggan dan meningkatkan kemungkinan karyamu untuk diunduh atau dibeli. Oleh karena itu, pastikan karya yang kamu unggah memiliki relevansi dengan kebutuhan dan keinginan pelanggan.

Untuk menghasilkan karya relevan, kamu bisa memperhatikan beberapa hal, seperti:

  1. Mengetahui Kebutuhan Pelanggan
  2. Sebelum mengunggah karya, pastikan kamu telah mengetahui kebutuhan pelanggan. Lakukan riset terlebih dahulu mengenai tren terbaru dan kebutuhan pasar. Dengan mengetahui kebutuhan pelanggan, kamu bisa menghasilkan karya yang sesuai dengan keinginan mereka.
  3. Berfokus pada Niche Tertentu
  4. Fokus pada niche tertentu adalah cara yang baik untuk menghasilkan karya relevan. Pilih niche yang kamu kuasai dan mulailah membuat karya yang berkaitan dengan niche tersebut. Jangan terlalu menyebar dalam membuat karya karena hal ini bisa membuat karyamu tidak terfokus.
  5. Menggunakan Kata Kunci yang Tepat
  6. Menggunakan kata kunci yang tepat juga bisa meningkatkan relevansi karyamu. Pastikan kamu menggunakan kata kunci yang tepat dan relevan dengan karya yang kamu unggah. Jangan terlalu memaksakan kata kunci yang tidak sesuai karena hal ini akan membuat karyamu sulit ditemukan oleh pelanggan.
  7. Menyesuaikan dengan Target Pasar
  8. Menyesuaikan karyamu dengan target pasar juga penting dalam meningkatkan relevansi. Pastikan karyamu sesuai dengan budaya, bahasa, dan kebiasaan target pasar. Jangan terlalu memaksakan gaya atau karya yang tidak sesuai dengan target pasar karena hal ini akan membuat karyamu tidak diminati oleh pelanggan.

Dengan mengikuti tips di atas, kamu bisa menghasilkan karya yang relevan dan diminati oleh pelanggan Shutterstock. Ingatlah untuk selalu memperhatikan kebutuhan dan keinginan pelanggan agar karyamu sukses di pasaran.

Format File yang Sesuai

Format file yang sesuai adalah hal yang sangat penting dalam mengunggah konten ke Shutterstock. Format yang tepat akan memastikan bahwa kontenmu dapat diunduh dan digunakan dengan baik oleh pelanggan. Oleh karena itu, pastikan kamu menggunakan format file yang sesuai dengan jenis konten yang kamu unggah.

Berikut adalah beberapa tips untuk memilih format file yang tepat:

  1. Foto Jika kamu mengunggah foto, pastikan kamu menggunakan format file JPEG atau RAW. JPEG adalah format yang umum digunakan untuk foto karena ukurannya yang relatif kecil dan dapat diakses oleh banyak aplikasi dan perangkat. Sementara itu, format RAW adalah format mentah yang menyimpan seluruh informasi yang direkam oleh kamera. Meskipun ukurannya lebih besar, format RAW memungkinkan kamu untuk melakukan pengolahan foto yang lebih fleksibel dan mempertahankan kualitas asli foto.
  2. Video Jika kamu mengunggah video, pastikan kamu menggunakan format file MP4 atau MOV. Format MP4 adalah format yang umum digunakan untuk video karena ukurannya yang relatif kecil dan dapat diakses oleh banyak aplikasi dan perangkat. Sementara itu, format MOV adalah format yang lebih umum digunakan untuk video yang diambil dengan kamera Canon atau Apple.
  3. Ilustrasi dan Desain Jika kamu mengunggah ilustrasi atau desain, pastikan kamu menggunakan format file AI atau EPS. Format AI adalah format asli dari Adobe Illustrator, sedangkan format EPS adalah format yang lebih umum digunakan untuk ilustrasi dan desain. Keduanya memungkinkan kamu untuk mengedit atau mengubah ukuran konten tanpa kehilangan kualitas.
  4. Audio Jika kamu mengunggah audio, pastikan kamu menggunakan format file MP3 atau WAV. Format MP3 adalah format yang umum digunakan untuk audio karena ukurannya yang relatif kecil dan dapat diakses oleh banyak aplikasi dan perangkat. Sementara itu, format WAV adalah format yang lebih umum digunakan untuk audio berkualitas tinggi dan mempertahankan kualitas suara yang asli.

Dengan menggunakan format file yang sesuai, kamu bisa memastikan bahwa kontenmu dapat diakses dan digunakan dengan baik oleh pelanggan Shutterstock. Pastikan juga kamu memperhatikan ukuran file dan resolusi yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan.

BACA JUGA: Cara Menjual Foto di Shutterstock dan Dapatkan Cuan Jutaan Rupiah

Kisah Sukses Menjadi Kontributor di Shutterstock

Kami akan mengajak kamu untuk mengikuti kisah sukses si Joni, seorang Shutterstock contributor yang telah berhasil memperoleh banyak keuntungan dan mendapatkan reputasi sebagai salah satu kontributor terbaik di platform tersebut.

Si Joni memulai kariernya sebagai Shutterstock contributor pada tahun 2015. Awalnya ia hanya mengunggah beberapa foto dan ilustrasi yang dihasilkan dari hobinya sebagai fotografer dan desainer grafis. Namun, setelah beberapa waktu, ia menyadari bahwa potensi penghasilan yang bisa didapatkan dari platform tersebut cukup besar. Oleh karena itu, ia mulai memperbanyak produksi konten dan memperluas kategori konten yang ia hasilkan.

Salah satu kunci kesuksesan Si Joni sebagai Shutterstock contributor adalah konsistensi dalam memperbarui dan memperluas portofolionya. Ia menghabiskan waktu beberapa jam setiap minggu untuk mengambil foto, merekam video, dan membuat desain baru untuk diunggah ke platform. Hal ini memungkinkan ia untuk memiliki banyak pilihan konten yang bisa ditawarkan kepada pelanggan dan juga membantu meningkatkan popularitas dan reputasinya di platform.

Selain itu, Si Joni juga memperhatikan kualitas konten yang ia hasilkan. Ia selalu berusaha untuk menghasilkan konten yang berkualitas tinggi dan sesuai dengan kebutuhan pasar. Hal ini juga membantu meningkatkan tingkat persetujuan konten yang ia unggah dan membuatnya lebih mudah ditemukan oleh pelanggan.

Tidak hanya memperhatikan kualitas konten, Si Joni juga sangat memperhatikan hak cipta dan keamanan konten yang ia hasilkan. Ia selalu memastikan bahwa konten yang ia unggah telah mengikuti standar dan persyaratan Shutterstock, serta tidak melanggar hak cipta dari orang lain. Hal ini membantu menjaga reputasinya sebagai contributor yang dapat dipercaya dan meminimalkan risiko masalah hukum di masa depan.

Setelah beberapa tahun menjadi contributor di Shutterstock, Si Joni berhasil memperoleh banyak keuntungan dari platform tersebut. Ia bahkan berhasil memperoleh penghasilan pasif yang cukup besar dari hasil penjualan kontennya di platform. Selain itu, ia juga berhasil membangun jaringan dan hubungan yang positif dengan pelanggan dan contributor lain di platform.

Dari kisah sukses Si Joni, dapat kita pelajari beberapa kunci sukses menjadi Shutterstock contributor, yaitu konsistensi, kualitas konten, memperhatikan hak cipta dan keamanan konten, serta membangun hubungan positif dengan pelanggan dan contributor lain di platform. Dengan menerapkan kunci sukses tersebut, siapa pun dapat memperoleh keuntungan dan reputasi sebagai salah satu contributor terbaik di Shutterstock.

Kesimpulan

Dalam menjadi Shutterstock contributor, terdapat beberapa kunci sukses yang harus diperhatikan, seperti konsistensi, kualitas konten, hak cipta dan keamanan konten, serta membangun hubungan positif dengan pelanggan dan contributor lain di platform.

Dalam memperoleh keuntungan dan reputasi sebagai salah satu contributor terbaik di Shutterstock, dibutuhkan kerja keras, tekad, dan disiplin untuk selalu berusaha menghasilkan konten berkualitas tinggi dan relevan dengan kebutuhan pasar. Namun, dengan menekuni dan menerapkan kunci sukses tersebut, siapa pun dapat meraih kesuksesan sebagai Shutterstock contributor dan memperoleh penghasilan pasif yang besar.

BACA JUGA: Cuma Jual Foto Hasil Jepretan dari HP, Kamu Bisa Dapatkan Cuan Ratusan Dollar Per Bulan

Written by Ardy Messi

Work in PR agency, Strategic Planner wannabe, a bikers, a cyclist, music and movie freak, Barca fans.

Panduan Lengkap Wisata ke Kebun Binatang Ragunan

10 Website Pendownload TikTok Tanpa Watermark 2023