AI Bikin 4000 Orang Kehilangan Pekerjaan di Mei 2023

Tantri Widya

Teknologi AI (artificial intelligence) telah mengakibatkan 4000 orang di bidang teknologi kehilangan pekerjaan di Mei 2023. Sejak diluncurkan beragam jenis produk buatan (AI) seperti ChatGPT, Bard, dan Bing, situasinya semakin menantang untuk para pekerja di sektor teknologi.

OpenAI memperkenalkan ChatGPT pada November 2022, sementara Google dan Microsoft meluncurkan alat AI mereka sendiri, Bard dan Bing, pada Februari tahun ini. Ketiga alat AI ini menjadi sorotan dunia teknologi sejak awal kehadirannya, dan saat ini semakin banyak perusahaan yang menggunakan teknologi AI. Seperti yang jadiberita.com kutip melalui indiatoday, Senin 5 Juni 2023, pada bulan Mei, hampir 4.000 orang kehilangan pekerjaan mereka akibat kemajuan teknologi ini.

BACA JUGA: 5 Jenis Pekerjaan Sampingan yang Dibayar Mahal di Era Digital

4.000 orang kehilangan pekerjaan karena AI

Menurut sebuah laporan dari Business Insider yang mengutip laporan bulanan dari Challenger, Gray, and Christmas. Di laporan tersebut terungkap bahwa pada bulan Mei tahun ini, sekitar 4.000 orang kehilangan pekerjaan mereka akibat kecerdasan buatan. Laporan tersebut juga mengindikasikan bahwa totalnya sekitar 80.000 orang kehilangan pekerjaan bulan lalu. Dari jumlah tersebut, sebanyak 3.900 orang kehilangan pekerjaan karena AI. Alasan di balik pemutusan hubungan kerja lainnya mungkin adalah kondisi ekonomi, pemangkasan biaya, restrukturisasi perusahaan, atau penggabungan dan akuisisi.

Laporan tersebut juga memberikan gambaran mengenai total pemutusan hubungan kerja sepanjang tahun 2023 hingga saat ini.

Seorang juru bicara juga mengatakan kepada Insider bahwa ini adalah kali pertama pemutusan hubungan kerja karena isu AI. Juru bicara tersebut menambahkan bahwa semua pemutusan hubungan kerja berasal dari sektor teknologi.

Pada bulan Februari tahun ini, survei lain yang dilakukan oleh platform Resumebuilder.com mengungkapkan bahwa beberapa perusahaan di Amerika Serikat mulai menggunakan ChatGPT sebagai pengganti manusia.

Sebanyak 1.000 pemimpin bisnis berpartisipasi dalam survei tersebut, dan hampir separuh perusahaan Amerika Serikat yang berpartisipasi mengatakan bahwa mereka menggunakan ChatGPT dan bahwa chatbot ini telah menggantikan sejumlah pekerjaan di perusahaan mereka.

Resumebuilder dalam sebuah pernyataannya mengatakan bahwa para pemimpin bisnis “terkesan” dengan adanya chatbot ini. Perusahaan tersebut mengatakan, “Secara keseluruhan, sebagian besar pemimpin bisnis terkesan dengan adanya ChatGPT. Lima puluh lima persen mengatakan kualitas karya yang dihasilkan oleh ChatGPT sangat baik, sedangkan 34 persen mengatakan sangat bagus.”

Sebuah laporan dari Business Today mengutip Chief Career Advisor Resumebuilder.com, Stacie Haller mengatakan, “Ada kegembiraan mengenai penggunaan ChatGPT. Karena teknologi baru ini sedang berkembang”.

Selain itu, pencipta ChatGPT, Sam Altman, juga menyatakan dalam sebuah wawancara pada bulan Maret bahwa salah satu pekerjaan yang dapat digantikan oleh ChatGPT adalah layanan pelanggan atau customer service.

BACA JUGA: Studi terbaru umumkan 15 pekerjaan yang tidak bisa digantikan oleh ChatGPT AI

Tantri Widya

Suka hal-hal yang berhubungan dengan teknologi dan media sosial. Mahasiswa yang sedang berjuang menggapai cita-cita.