Dalam era teknologi informasi yang semakin canggih, kehadiran televisi telah menjadi salah satu bagian penting dalam kehidupan sehari-hari. Memilih TV yang sesuai dengan kebutuhan dan preferensi tidak lagi sekadar tentang ukuran layar atau merek terkenal, tetapi juga tentang fitur-fitur teknis yang terkadang tersembunyi di balik desain elegan.
Dengan perkembangan TV Smart yang semakin meluas, pemahaman tentang jenis-jenis konektivitas, resolusi layar, teknologi tampilan, dan jenis tuner internal menjadi krusial bagi pengalaman menonton yang optimal. Dari HDMI hingga DVB-T2, setiap detail menjadi penting untuk memastikan bahwa TV yang dipilih dapat memenuhi kebutuhan multimedia dan hiburan secara keseluruhan.
Pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang 10 tips memilih TV yang sesuai dengan kebutuhan kita.
1. Periksa ruang yang tersedia
Ukuran TV harus sesuai dengan ruang yang tersedia. Cek kembali dimensi tempat pemasangan sebelum memilih TV untuk memastikan ruang yang tersedia cocok dengan ukuran TV yang kita beli. Ukur kabinet atau dinding dan catatlah ukurannya untuk menentukan kesesuaian TV yang dipilih atau apakah perlu penyesuaian lagi.
2. Tentukan braket atau kabinet
Pilihan standar untuk pemasangan TV termasuk menggunakan alas atau kaki, atau pemasangan di dinding dengan dudukan. Pastikan TV yang kita beli sesuai dengan tempat pemasangan yang ada saat menggantikan TV lama. Periksa lebar minimum kabinet untuk pemasangan TV; jika tidak mencukupi, TV mungkin tidak muat. Saat memasang di dinding tanpa modifikasi, pastikan braket lama mendukung standar yang sama dengan TV baru.
3. Perhatikan diagonalnya
Ukuran layar TV perlu dipertimbangkan dengan bijak. Pilih ukuran berdasarkan jarak ke layar dan kualitas konten untuk pengalaman terbaik. Rekomendasi jarak optimal adalah 1,2–2,5 kali diagonal layar. Contohnya, untuk 40 inci, jarak idealnya sekitar 1,2–2,5 meter, sementara untuk 65 inci, sekitar 2–4 meter. Sesuaikan ukuran dengan ruang dan konten yang akan ditonton. Pilih diagonal yang sesuai dengan kualitas sinyal dan ukuran ruangan. Misalnya, perhatikan:
- Untuk diagonal besar, pastikan sinyal berkualitas tinggi atau jarak yang cukup.
- Ruang kecil memerlukan diagonal kecil atau sinyal berkualitas tinggi.
- Jika pandangan kurang nyaman, pertimbangkan jarak atau diagonal yang lebih kecil.
Pemilihan ukuran TV harus mempertimbangkan ruang, anggaran, dan preferensi. Contoh: untuk dapur – 32 inci, kamar tidur – 40 inci ke atas, ruang tamu – 55 inci ke atas.
4. Sesuaikan pilihan resolusi
Pemilihan resolusi layar TV mempengaruhi detail gambar, bergantung pada sinyal berkualitas. Pada 2024, pilihan utama adalah antara Full HD (1920×1080) dan 4K (3840×2160), sementara HD (1280×720) kurang umum. Pertimbangkan:
- HD: Ideal untuk TV hingga 32 inci dan saluran TV terestrial di rumah musim panas atau dapur.
- Full HD: Masih diminati dan umum, cocok untuk sebagian besar konten 1080p.
- UHD atau 4K: Format utama untuk video YouTube, film, serial TV, dan game, tetapi kualitas saluran TV mungkin di bawah Full HD.
- 8K: Resolusi tertinggi, namun jarang digunakan karena harga tinggi dan sedikitnya konten, kecuali video demo di YouTube.
5. Pilih matriks
Dalam teknologi tampilan TV, terdapat tiga jenis matriks utama: LED, QLED, dan OLED, masing-masing dengan kelebihan dan kekurangan yang perlu dipertimbangkan sesuai preferensi:
- LCD dengan LED-IPS: Umum digunakan pada model entry-level, menawarkan sudut pandang luas dan penampilan warna yang baik dalam cahaya alami, cocok untuk konten keluarga dan video game, namun kontrasnya terbatas.
- QLED: Diperkenalkan oleh Samsung, juga digunakan oleh LG (Nano Cell) dan Sony (Triluminos), menggunakan LED biru untuk penerangan dan lapisan titik kuantum untuk warna yang lebih cerah dan jenuh, memberikan gambar yang lebih hidup.
- OLED: Teknologi yang menggunakan dioda organik yang mampu menyala sendiri, memberikan kontras yang tinggi, warna hitam yang sangat dalam, dan respons cepat, cocok untuk tampilan yang realistis.
BACA JUGA: Perjalanan Televisi dari Masa ke Masa
6. Pertimbangkan lampu latar
Dalam teknologi lampu latar TV, produsen menggunakan tiga teknologi utama: Edge LED, Direct LED, dan Mini-LED.
- Edge LED: LED ditempatkan di sekeliling layar, cahaya disalurkan melalui panel difusi. Lebih terjangkau dan memungkinkan casing tipis.
- Direct LED: LED dipasang langsung di belakang matriks, memberikan cahaya latar merata tanpa silau, memungkinkan peningkatan kontras dengan kemampuan meredupkan area tertentu pada layar.
- Mini-LED: Menggunakan LED miniatur yang ditempatkan di belakang matriks, memberikan kecerahan lebih besar dan kontrol yang lebih tepat terhadap peredupan area lokal, menjanjikan performa yang lebih baik.
7. Pertimbangkan refresh rate
Frekuensi refresh layar diukur dalam Hertz (Hz), menunjukkan seberapa sering gambar berubah per detik. Layar 60Hz cukup untuk sebagian besar konten seperti acara TV dan film. 120Hz berguna untuk permainan video dengan adegan cepat untuk visual yang lebih halus.
8. Pilih OS
Tanpa OS, model TV anggaran paling umum saat ini. Kebanyakan TV dilengkapi platform Smart yang menyediakan pemutar media, YouTube, klien bioskop online, dan toko aplikasi. Beberapa platform Smart TV yang umum adalah:
- WebOS (LG): Antarmuka minimalis, intuitif, namun memiliki sedikit pilihan aplikasi di toko.
- Tizen (Samsung): Mirip dengan WebOS, fitur eksklusifnya adalah dukungan untuk Smart-Things Samsung.
- Android TV: Dari Google, menawarkan aplikasi dari Google Play Store, termasuk game.
- YaOS (Yandex): Integrasi dengan layanan Yandex, antarmuka sederhana dengan rekomendasi konten.
- VIDAA (Hisense): Mirip dengan WebOS, dilengkapi dengan pencarian suara Vida Voice.
- “Salut TV” (Sber): Berbasis Android, dengan asisten “Salut”, widget berita, cloud gaming SberPlay.
- HarmonyOS (Huawei): Mendukung semua peralatan Huawei, antarmuka dengan AppGallery sendiri, integrasi dengan layanan Sber.
9. Memahami konektor dan standar nirkabel
Konektivitas TV saat ini seminimal mungkin dengan fokus pada HDMI sebagai konektor utama. Penting untuk mempertimbangkan:
- HDMI: Minimal dua port diperlukan, yang mendukung 4K 60 Hz (versi 2.0) atau 4K 120 Hz (versi 2.1) untuk perangkat seperti konsol media, konsol game, dan soundbar.
- USB: Disarankan memiliki beberapa port untuk perangkat seperti flash drive, mouse, gamepad, atau keyboard. Periksa dukungan untuk USB 3.0 dan kapasitas disk maksimum.
- Ethernet: Koneksi kabel lebih andal daripada Wi-Fi, memberikan kecepatan yang lebih baik.
- Digital Optical Out: Output optik penting untuk sistem speaker eksternal.
- Wi-Fi: Koneksi nirkabel yang nyaman, namun kabel Ethernet disukai untuk kestabilan dalam lingkungan dengan gangguan sinyal Wi-Fi.
BACA JUGA: 10 Tips Membeli STB TV Digital agar Tidak Mudah Tertipu Pedagang Nakal
10. Cari tahu jenis tuner
Untuk TV yang tidak dilengkapi dengan receiver built-in, pastikan kita memeriksa jenis tuner internal yang diperlukan tergantung pada sumber siaran TV yang ingin kita gunakan:
- DVB-T/DVB-T2: Untuk penerimaan saluran terestrial digital melalui antena biasa.
- DVB-C/DVB-C2: Digunakan untuk televisi kabel digital.
- DVB-S/DVB-S2: Dibutuhkan saat menghubungkan TV ke parabola untuk menerima siaran satelit.