Rijsttafel, Kuliner Indonesia-Belanda yang Terlupakan

Rijsttafel merupakan hidangan peranakan Belanda-Indonesia yang muncul pada zaman penjajahan Belanda. Makanan ini sengaja diciptakan oleh para penjajah untuk menjamu tamu-tamu sekaligus memperkenalkan kekayaan budaya negeri jajahan mereka.

Rijsttafel terdiri dari berbagai hidangan yang disajikan dalam porsi kecil. Konsep penyajiannya pun mengusung ciri khas kuliner Padang di mana nasi dan berbagai macam lauk disajikan secara bersamaan di atas meja.

Biasanya, untuk acara besar Rijsttafel terdiri dari tumpeng nasi dan 10-40 hidangan dari berbagai daerah di Indonesia serta hidangan peranakan Cina, seperti dikutip Merdeka.com, Kamis (20/2/2014)

Menu standar Rijsttafel yakni terdiri dari nasi kuning, nasi goreng, bakmi, perkedel, sate, serundeng, tahu telur, telur balado, bebek betutu, babi kecap/semur daging, rendang, opor ayam, sayur lodeh, acar, sup, gado-gado, krupuk, berbagai jenis sambal matang dan mentah, serta lemper, spiku, dan lumpia sebagai makanan kecil.

Sampai saat ini Rijstafel masih menjadi menu populer di kalangan keluarga Belanda serta restoran-restoran Indonesia yang ada di sana.

Tetapi di Indonesia, Rijstafel sudah hampir terlupakan karena budaya makan di Indonesia biasanya hanya meliputi tiga macam hidangan, yaitu nasi, lauk berbasis protein hewani atau nabati, dan sayur. (nha)

Written by Janah

Simple Girl

Antipasto, Makanan yang Membangkitkan Selera Makan

Jam Tidur Tidak Normal Bikin Rawan Depresi