STORY: Nenek Ginem yang Sangat Miskin

Hutomo Dwi

Meski Indonesia sudah merdeka, namun ternyata masih banyak kemiskinan melanda negeri kita ini. Untuk dapat makan sehari-hari saja, banyak orang masih kesulitan bahkan terpaksa meminta bantuan orang lain atau mengais sampah. Salah satunya adalah yang dialami oleh Nenek Ginem asal Desa Sonopatik, Kecamatan Berbek, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur.

Nenek Ginem yang usianya sudah lebih dari 70 tahun dan ketiga anaknya Sadinah (60), Suparman (40) dan Suparti (35) harus menjalani kehidupan yang sangat miris beberapa tahun belakangan ini. Tinggal berempat, namun mereka harus tinggal di rumah yang ukurannya hanya sepetak, tepatnya 3×6 meter. Bahkan rumah tersebut mungkin tidak dapat disebut rumah secara utuh, karena hanya terbuat dari triplek dan beralaskan tanah, serta terdiri dari sebuah ruangan tanpa sekat ruangan.

“Jadi tidak ada kamar. Prihatin sekali. Tempat tidur, dapur, campur jadi satu sama tempat sampah. Kayu-kayu dapur juga di dalam jadi satu. Gedek rumahnya triplek,” kata Kepala Bidang Sosial Dinsos Kabupaten Nganjuk, Lit Herliana seperti dilansir dari Merdeka, Jumat (20/6/2014).

Tak hanya itu kemalangan yang menimpa Nenek Ginem. Awalnya, Nenek Ginem memiliki 7 orang anak, namun dua anak sudah meninggal lebih dulu, dan dua anak lagi merantau ke Surabaya. Kini hanya tinggal tiga anak yang bersama Nenek Ginem, yaitu Sadinah, Suparman dan Suparti.Kondisi ketiga anaknya ini sangat memprihatinkan. Kedua anaknya, Sadinah dan Suparman mengalami gangguan mental. Sedangkan si bungsu Suparti sebenarnya masih dapat diajak berbicara, namun dirinya lumpuh akibat tabrak lari yang dialaminya.

Bahkan untuk makan sehari-hari, mereka mengalami kesulitan. Nenek Ginem harus meminta belas kasih dari tetangga mereka. Dan, bila kondisi benar-benar sulit, salah satu anaknya akan mencari bangkai ayam di tepi sungai untuk dimasak dan dimakan bersama-sama.

Nenek Ginem merupakan seorang pensiunan buruh tani yang tidak memiliki penghasilan tetap. Harta benda pun tidak mereka miliki. Rumahnya pun merupakan hasil dari program bantuan Dandim setempat. Harta yang kini dimiliki nenek Ginem hanyalah ketiga anaknya, meskipun dua di antaranya mengalami gangguan mental, dan satu lainnya telah lumpuh.

Anda harusnya lebih bersyukur karena masih ada orang lain yang hidupnya lebih merana dari Anda. (tom)

Bagikan:

Hutomo Dwi

Cowok penyuka Jepang, dari bahasa, musik, sampai film dan animenya.