Jika Anda pergi ke pasar tradisional, tempat-tempat umum, atau sekitar tempat wisata pastilah Anda akan bertemu dengan pedagang yang menjajakan berbagai macam barang mulai dari makanan, minuman, buah-buahan hingga barang-barang unik.Diantara para pedagang yang biasa kita temui di Indonesia umumnya adakah pedagang yang sudah tua renta atau lanjut usia.
Dikutip dari vemale.com (Sabtu, 21/6/2014), banyak dari para pedagang tua renta tersebut membawa banyak barang yang berat yang sebenarnya tidak layak untuk mereka bawa.
Namun perjuangan mereka sangatlah gigih dan patut diacungi jempol. Salah satu pedagang tua di pasar tradisional Malang berjualan cenil (semacam camilan tradisional yang disiram gula jawa), usianya sudah sangat tua dan rapuh. Walau begitu, semangat juang mereka tetap tinggi. Pedagang tersebut mengaku tidak ingin merepotkan anaknya meski anak-anaknya sudah pada berkeluarga. Ketika ditanya, apakah Ia letih ketika berjualan, Ia menjawab letih namun tidak masalah karena walau penghasilan Ia tidak besar masih bisa dipakai untuk kebutuhan sehari-hari dan lebih barokah.
Para pedagang tua renta tersebut lebih memilih tetap berjualan meski badan mereka sudah rapuh, tidak lagi kokoh. Meski penghasilan yang diperoleh tidak banyak dibanding harus meminta-minta di pinggir jalan. Faktanya adalah kini banyak orang muda yang lebih memilih untuk mengemis di pinggir jalan dan menunggu belas kasihan orang lain tanpa mau berusaha, yang terkadang penghasilannya bisa melebihi gaji pegawai setiap bulannya.
Pelajaran hidup yang bisa diambil dari para pedagang tua yang masih berjualan adalah mereka masih mau berusaha walaupun pendaoatan mereka sedikit yang oenting bagi mereka adalah penghasilan yang berkah dibanding harus menunggu orang lain memberi.
Jika Anda bertemu dengan para pedagang yang sudah tua, sempatkanlah untuk membeli barang dagangan mereka walaupun sedikit dan walaupun Anda belum membutuhkan barang tersebut, setidaknya kita bisa menolong sesama dan membuat mereka tersenyum.(dea)
