Ibadah puasa tinggal beberapa hari lagi, saat berpuasa maka pola tidur akan berubah. Jika yang sebelumnya masih tertidur saat subuh, Anda akan terbangun dan melaksanakan sahur.
Tapi terkadang orang yang berpuasa akan balas dendam pada siang harinya dengan tidur seharian dan beralasan tubuh lemas karena sedang berpuasa dan tidak mendapat asupan makanan. Padahal, alasan mengehmat tenaga dengan tidur-tiduran justru akan membuat seseorang bertambah lemas, tidak bergairah, dan tidak bertenaga. Hal tersebut disampaikan oleh dokter spesialis penyakit dalam dari RSCM, Ari Fahrial Syam yang berkata, “Pada saat melakukan ibadah puasa, justru sebaiknya tetap melakukan aktivitas sehari-hari”.
Dikutip dari republika.co.id (Kamis, 26/5/2014), tak ada alasan seseorang mengatakan lemas karena tubuhnya sudah dipersiapkan dengan asupan makanan pada saat sahur dan berbuka. Persiapan makan inilah yang sebenarnya sudah cukup memberikan kita energi untuk melakukan aktifitas sehari-hari. Namun, jika lelah tidur sah saja dilakukan asal tidak berlebihan.
Tubuh memang perlu beristirahat untuk bisa rileks, namun jangan tidur saat kondisi tubuh sedang siaga. Kondisi tubuh yang sedang siaga sebaiknya digunakan untuk beraktifitas, jika tidak kuat berolahraga bisa melakukan pergerakan ringan atau peregangan otot.
Ketika orang dalam posisi tidur atau tidur-tiduran, tubuh akan mengirim pesan ke otak untuk bermalas-malasan. Banyak tidur ketika sedang berpuasa justru tidak ada manfaatnya. Ari menyarankan agar orang yang berpuasa melakukan kegiatan yang biasa dilakukannya sama saat seperti Ia sedang tidak berpuasa. Namun menurunkan kadar aktifitas berat pada tengah hari agar tidak mudah lelah.
Yang perlu diingat adalah agar tak banyak tidur saat siang dan hindarilah begadang. Usahakan jangan begadang setelah salat Tarawih. Hal tersebut bisa membuat Anda menghindari cepat lemas di siang hari ketika sedang berpuasa.(dea)