Pesawat Malaysia Airlines MH17 jatuh di Ukraina pada Kamis malam (17/7) di Grabovo, Ukraina. Pesawat tersebut jatuh sekitar pukul 21.21 WIB. Penyebabnya diketahui karena disergap misil buk sepanjang 5,7 meter yang menyebabkan seluruh penumpang dan awak tewas berjumlah 295 orang.
Akibat kejadian tersebut banyak keluarga korban yang merasa kehilangan, banyak juga warga negara Indonesia yang menjadi korban tewas pesawat MH17. Dilansir dari berbagai sumber inilah kisah memilukan para keluarga korban pesawat MH17 yang ditinggalkan.
1. Duka Keluarga Korban di Bali
Satu keluarga yang menjadi korban tewas di pesawat MH17 adalah keluarga Arnoud Huzein. Arnoud bersama istrinya Ody Huizen Titihalawa dan anaknya bernama Yelena Huzein merupakan warga Kabupaten Badung, Bali. Mereka bertiga menumpang pesawat naas itu untuk kembali ke Indonesia pada tanggal 17 Juli 2014.
Menurut pengakuan sepup korban, Marta Titihalawa (41), Ody berangkat menjemput suaminya pada 29 Juni 2014 ke Amsterdam dan pulang kembali sampai di Bali tanggal 17 Juli 2014, namun sayang Ody tidak pernah kembali untuk selama-lamanya. “Biasanya kalau datang ke Bali, saya tidak langsung ke rumahnya. Tapi mengajak makan dulu di luar,” kata Marta.
2. Duka Keluarga Korban di Solo
Warga Indonesia lainnya yang menjadi korban adalah Yuli Hatini (44) asal Solo, Jawa Tengah. Keinginannya untuk berlebaran bersama keluarga tidak bisa tercapai lantaran Ia menjadi korban tewas dari pesawat naas tersebut. Keinginan Yuli untuk berlebaran bersama keluarga di Solo sudah diungkapkan dari jauh-jauh hari, hal ini diungkapkan oleh adik iparnya, Awang Nuryanto (50). Selama ini Yuli memang tinggal jauh dari Solo bersama suaminya Johny Paulissen.
3. Duka Keluarga Pilot Pesawat MH17
Duka yang mendalam juga dirasakan oleh keluarga pilot pesawat MA MH17 Wan Amran Wan Hussin. Menurut sepupunya, Ummi, sebelum lepas landas sang pilot sempat mengirimkan pesan singkat kepada istrinya Mariam Yusof. Tidak ada kejanggalan apapun di dalam pesan tersebut, isinya hanya pesan biasa yang mengucapkan semoga bertemu kembali.
â??Nak naik dah jumpa esok pada pukul 4.48 petang kelmarin (Sudah naik, dah..bertemu besok pukul 4.48 ya (waktu Malaysia)),â? begitu isi pesan Wan Amran kepada sang istri.(dea)