Semangat dari pemuda ini akan membuat kita selalu bersyukur. Walau dirinya tidak bisa berjalan, tapi Ia memiliki tekad yang kuat dalam menjalani hidupnya.
Pemuda bernama Yu Chingle asal Shiong, Hezhou, China yang masih berusia 21 tahun ini mengalami atrofi yang membuatnya tidak bisa berjalan. Ia pun hanya bisa merangkak untuk menjalani hidupnya sehari-hari di bangku kuliah. Penyakit atrofi ini sudah Ia alami sejak usia empat bulan.
Atrofi sendiri merupakan penyusutan atau pengecilan ukuran suatu sel, jaringan, organ, atau bagian tubuh manusia yang membuat tubuhnya tidak normal seperti manusia biasa. Akibat penyakit atrofi yang dialaminya tersebut, Yu tidak bisa berjalan seperti manusia normal dan harus merangkak menggunakan balok kayu setiap hari.
Dikutip dari shanghaiist.com (Sabtu, 18/10/2014), sehari-hari Yu merangkak menggunakan balok kayu di kedua tangannya untuk membantunya berjalan. Jika disuruh berdiri, dirinya hanya mampu berdiri selama 10 menit saja. Awalnya, pemuda yang telah menjadi mahasiswa Guangxi Normal University ini dibantu sang kakak untuk berjalan, tapi sayangnya sang kakak di DO dari kampus, sehingga Yu harus berjuang sendiri.
Yu sempat takut dan ingin menyerah saat sang kakak dikeluarkan dari kampus yang sama dengannya. Tapi karena dorongan dari orang tua, akhirnya Yu tetap melanjutkan kuliahnya. “Saat itu saya ingin berhenti sekolah, tapi akhirnya saya putuskan untuk tetap lanjut sekolah setelah mendapat dorongan dari orang tua,” kata Yu.
Tekad dan perjuangan keras menginspirasi sekitarnya. Sejak Yu diterima di Fakultas Hukum Guangxi Normal University. Para seniornya tidak ada yang berani mem-bully Yu. Bahkan para senior dan pihak kampus membantu kemudahan Yu berkuliah.
“Menurut saya, jika saya tidak bisa mengubah lingkungan sekitar saya, saya akan berusaha sebaik mungkin untuk menyesuaikan diri dan berbaur,” jelas Yu. (dea
)