STORY: Gayatri Wailissa, Gadis Jenius Kuasai 13 Bahasa Asing

Ardy Messi

Indonesia harus rela kehilangan salah satu puteri terbaiknya. Gayatri Wailissa, seorang gadis jenius yang menguasai 14 bahasa. Ia harus meninggal di usia muda yakni 17 tahun. Gadis kelahiran Ambon ini, meninggal akibat pendarahan di kepala akibat terjatuh seusai melakukan olahraga.

Sosoknya mendunia lantaran menguasai 14 bahasa asing dan itu dipelajarinya secara mandiri tanpa bantuan tempat kursus ataupun les. Gayatri sudah bisa menguasai 6 bahasa asing sejak dirinya duduk di bangku Sekolah Dasar. Kemudian kemampuannya itu Ia tambah lagi menjadi 14 bahasa di usia remajanya. Bahasa yang dikuasai Inggris, Belanda, Jerman, Perancis, Jepang, Mandarin, Italia, Spanyol, Arab, Thailand, Rusia, Korea Selatan, dan Hindi Nepal.

Gayatri belajar sendiri dengan berbekal buku pengetahuan. Ia dengan cepat menghapal kata, tata bahasa, hingga grammar bahasa yang sedang dipelajarinya tanpa bantuan guru.

Selain menguasai bahasa. Gayatri juga memiliki sejumlah bakat lainnya seperti penyiar radio, instruktur teater, penerjemah, pemain biola, dan penulis karya sastra.

Gadis yang dikenal pandai bersosialisasi ini pernah mewakili Indonesia di kancah internasional atas nama Maluku.

Keahlian hebat milik puteri dari Deddy Darwis Wailissa tersebut nampaknya memukau perhatian publik. Ia pun diundang sebagai tamu di acara talk show di sebuah stasiun televisi swasta.

“Untuk saat ini ada 9 bahasa yang sudah lancar. Terakhir ada Inggris, Belanda, Jerman, Prancis, Mandarin, Jepang, Italian, Spanyol dan Arab. Ada satu bahasa lagi, Thailand tapi masih kurang lancarnya di penulisan. Kemudian ada tiga bahasa lagi yang masih dalam proses pembelajaran, ada bahasa Rusia, Korea Selatan, dan bahasa Hindi Nepal,” terang Gayatri pada acara Kick Andy beberapa waktu lalu.

Ia sangat peduli terhadap nasib anak-anak di seluruh dunia. Ia bahkan pernah mengkampanyekan kebebasan anak-anak di dunia internasional. Gayatri pun mampu memotivasi teman-teman di sekitarnya, sehingga saat Ia meninggal meninggalkan kesan yang mendalam bagi teman-temannya.

“Dia sering kasih motivasi ke saya. Dia juga selalu bilang, walau pun hidup kita dalam keterbelakangan, kita bisa mampu,” kata Megawati salah seorang teman Gayatri sewaktu SMP.

Rumah Sakit Abdi Waluyo menjadi tempat Hayatri menghembuskan napas terakhirnya. Ia meninggal akibat pembuluh darah di otak yang pecah sehingga terjadi pendarahan. Selamat jalan Gayatri.(dea)

Bagikan:

Ardy Messi

Work in PR agency, Strategic Planner wannabe, a bikers, a cyclist, music and movie freak, Barca fans.