Wilayah Indonesia Timur saat ini sedang menjadi pusat perhatian karena banyak tempat-tempat wisata yang menyimpan keindahan luar biasa, yang sebagian besar terletak jauh dari keramaian, tersembunyi antara sapuan gelombang laut dan nyaris terlupakan karena letaknya yang berada di perbatasan Tanah Air. Salah satu tempat wisata yang cukup terlupakan adalah Pulau Lanjukang.
Pulau Lanjukang adalah salah satu di antara gugusan Kepulauan Spermonde yang saat ini menjadi primadona pariwisata Sulawesi. Pulau ini merupakan salah satu pulau terjauh yang berada di ujung barat laut.
Pulau Lanjukang biasa juga disebut Pulau Lanyukang, seperti yang tertulis jelas di papan teritorial pemerintah wilayah Kota Makassar. Ada juga yang menyebutnya Laccukang. Pulau ini menjadi pintu gerbang ketika kita berlayar memasuki kota Makassar. Secara administratif, Pulau Lanjukang berada di Kelurahan Barrangcaddi, Kecamatan Ujung Tanah, Kota Makassar.
Dilansir dari Lautcoid, Jumat (19/12/2014), Pulau Lanjukang memiliki hamparan terumbu karang yang masih perawan yang menjadi rumah bagi aneka jenis ikan. Tempat menarik untuk dikunjungi bagi kamu yang mempunyai hobi snorkeling. Pada beberapa spot seperti di belakang pulau gugusan karangnya hanya sekitar 1 meter di bawah air. Jadi hati-hati kalau snorkling disini, jangan sampai malah kita ikut merusak terumbu karangnya. Di sekitar spot ini juga masih terlihat jelas bekas-bekas kerusakan karang karena dibom atau pottasium.
Ketentraman yang tidak dapat dibandingkan dengan tempat lain yaitu hamparan pantai pasir putih yang luas, cahaya jingga dari sang surya yang hendak kembali ke peraduannya terlihat sangat manis memantul pada air laut. Suasana sunyi yang sempurna, jauh dari kebisingan, keriuhan, juga hiruk pikuk kota. Alam terasa tenang dan lebih damai.
Hal lain yang menarik dari tempat ini adalah warga setempat yang tinggal di sini. Penduduk asli pulau memiliki ciri fisik yang unik, yaitu berbadan kerdil, berpunggung bungkuk dan rambut yang jarang. Orang-orang Makassar mengatakan bentuk fisik itu adalah akibat pernikahan incest (saudara sekandung) yang dilakukan oleh para pendahulu mereka.
Sebagaimana nasib pulau-pulau terluar lain di Indonesia, fasilitas umum di Pulau Lanjukang ini masih sangat minim. Di pulau ini listrik hanya menyala selama beberapa jam saja, yaitu dari jam 17.30-21.00 WITA. Sedangkan untuk air bersih diambil dari sumur air payau yang ada di bagian tengah pulau. Pulau Lanjukang juga belum dilengkapi dengan fasilitas dermaga untuk kapal berukuran besar. Meski begitu, sudah ada dua buah resort semi permanen yang didirikan untuk para turis yang ingin menginap di pulau ini. Pastikan kamu sudah menyiapkan stok makanan serta air minum yang cukup.
Selain itu, di pulau ini juga tidak bisa menerima sinyal ponsel. Namun hal itu bukan masalah jika kamu datang ke sini untuk menenangkan diri dan menjauhi keramaian. (tom)