Pasar Unik yang Ada di Indonesia

Hutomo Dwi

Pasar dikenal sebagai tempat bertemunya penjual dan pembeli, dan di negara kita ini, pasar tradisional masih banyak sekali ditemui. Di antara ribuan pasar, ada beberapa pasar yang unik. Berikut 5 pasar unik yang ada di Indonesia, dilansir dari Hipweecom, Minggu (21/12/2014).

1. Pasar Terapung Muara Kuin, Banjarmasin

Pasar Terapung Muara Kuin
Pasar Terapung Muara Kuin

Kota Banjarmasin adalah kota yang dikenal dengan jumlah sungainya yang sangat banyak. Maka tidak heran kalau kota ini memanfaatkan keberadaan sungai-sungai tersebut untuk berbagai kebutuhan termasuk juga mendirikan pasar. Pasar yang berlokasi di Sungai Kuin, salah satu anak Sungai Barito ini bisa dicapai dalam 10 menit perjalanan dari pusat Kota Banjarmasin.

2. Pasar Bolu, Toraja

Pasar Bolu, Toraja
Pasar Bolu, Toraja

Meskipun namanya pasar bolu tapi di pasar ini justru tidak menjual bolu sama sekali. Komoditas utama di pasar ini adalah kerbau. Kerbau di sini dihargai sangat mahal. Kerbau berwarna belang akan dihargai dengan harga lebih tinggi. Bahkan katanya pernah ada transaksi fantastis yakni seekor kerbau yang dihargai mencapai Rp 200 juta. Pasar Bolu ini juga menjadi pasar kerbau terbesar yang ada di dunia.

3. Pasar Klithikan, Yogyakarta

Pasar Klithikan, Yogyakarta
Pasar Klithikan, Yogyakarta

Pasar Klithik adalah pasar terkenal di Yogyakarta yang menjual berbagai barang antik seperti jam tua, cerutu, korek api, dan lain sebagainya. Selain barang-barang antik di pasar ini juga menyediakan baik barang yang masih baru dan bekas. Uniknya, berbagai barang yang ada di pasar ini juga banyak yang didapat dari proses yang tak kalah antik, seperti misalnya ada barang hilang sehari sebelumnya namun besoknya sudah dijual di pasar ini.

4. Pasar Bisu, Sumatera Barat

Pasar Bisu, Sumatera Barat
Pasar Bisu, Sumatera Barat

Pasar Bisu Sumatera Barat mengajarkan para pedagang dan pembeli saling mengetahui isi hati masing-masing tanpa perlu banyak bicara. Caranya yaitu dengan menggunakan tradisi yang disebut “Marosok.” Selama transaksi, pedagang dan pembeli akan menggunakan jari-jari mereka untuk ‘membicarakan’ sebuah harga, tanpa perlu menggunakan suara. Tujuan pedagang dan pembeli menggunakan bahasa isyarat adalah agar harga penawaran yang diberikan tidak diketahui oleh banyak orang.

5. Pasar Kaget di Tengah Hutan Wamena

Pasar Kaget di Tengah Hutan Wamena
Pasar Kaget di Tengah Hutan Wamena

Kalau biasanya pasar kaget adanya di tengah alun-alun, depan kantor, atau di pinggir jalan, beda dengan pasar ini yang adanya di tengah hutan. Pasar kaget yang berada di Wamena ini menjual barang-barang khas Wamena seperti koteka, kalung, hingga tombak. Harga barang-barang di pasar ini beragam, mulai dari Rp 200 ribu sampai Rp 400 ribu. (tom)

Hutomo Dwi

Cowok penyuka Jepang, dari bahasa, musik, sampai film dan animenya.