Label rekaman merupakan salah satu unsur yang tidak dapat dipisahkan dari sebuah band. Pasalnya, tanpa label rekaman, mereka tidak bisa memasarkan hasil karya mereka ke masyarakat luas. Di Indonesia sendiri ada beberapa label rekaman, seperti Nagaswara atau Sony Music Indonesia.
Sementara itu, gitaris band GIGI, Dewa Budjana, baru saja mendirikan label rekaman sendiri bernama Gitarku Records. Untuk proyek pertama, label ini merilis album “Passion, Love, Life” milik Dwiki Dharmawan.
“Mengangkat (musik) yang enggak mainstream. Misal, ada yang bilang, ‘Wah musik gini (instrumental) susah.’ Enggak ada yang susah,” kata Budjana seperti dilansir dari Metrotvnewscom, Rabu (11/2/2015).
Label rekaman ini sekaligus menjadi sarana Budjana untuk mewujudkan prinsip dalam berkarya. “Saya ingin bermusik saja, enggak mikirin industri. Saya main instrumental karena basic-nya main ke situ,” terang Budjana.
Gitarku Records nantinya akan berkesinambungan dengan proyek Budjana lainnya, Museum Gitarku. Ini adalah tempat untuk menyimpan dan memamerkan koleksi gitar Budjana. Museum Gitarku berlokasi di Bali.
Di samping kesibukan bersama Gigi, Budjana tengah menyiapkan album instrumental terbaru yang digarap di Amerika Serikat.
Meski beken sebagai gitaris solo, Budjana tetap mengakui band GIGI merupakan bagian dari dirinya yang tidak bisa dilepas begitu saja. “Kalau saya enggak ada GIGI, saya enggak bisa rekaman ke mana-mana. Kalau enggak ada GIGI, saya enggak bisa keliling Indonesia. Buat saya, sebenarnya lebih penting keliling Indonesia daripada keliling dunia. Kalau saya hanya main musik instrumental enggak mungkin saya sampai ke daerah-daerah,” ujar Budjana.
Budjana juga sempat mendapat tawaran melakoni tur dunia. Sayang, hal itu belum sempat dia lakukan. “Yang belum (tercapai) tur keliling dunia. Karena saya punya jadwal sama GIGI. Kesempatan ada, tapi waktunya enggak ada. Saya harus balance sama hidup. Saya punya keluarga. Setiap hari saya antar anak saya ke sekolah, temenin anak saya tidur,” tutur Budjana. (tom)