STORY: Perjuangan Jenderal Sutarman, Kuli Bangunan Hingga jadi Kapolri

Janah

Mungkin aden & enon sudah tak asing lagi dengan sosok Jenderal Sutarman. Sutarman yang lahir di Weru, Sukoharjo, Jawa Tengah, 5 Oktober 1957 adalah pria yang pernah berprofesi sebagai Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri).

Jika menilik lebih dalam kehidupan Sutarman, mungkin aden & enon akan kaget. Walau menjabat sebagai orang penting di kepolisian, sosok Sutarman sangat jauh dari kesan glamor.

Sutarman lahir dari pasangan suami istri yang bekerja menjadi petani. Sang ayah bernama Pawiro Miharjo dan ibunya Samiyem. Ayah Sutarman setiap harinya mengerjakan sawah sendiri dan beternak sapi. Sutarman sendiri merupakan anak pertama dari lima bersaudara.

Di masa kecilnya, Sutarman sudah membantu orang tuanya dengan berjualan bambu, bekerja di sawah dan menggembala kerbau. Sutarman bersekolah di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Ganggang, Weru. Lalu lanjut ke SMP Muhammadiyah Cawas, Klaten. Kemudian, masuk ke STM di Sukoharjo (sekarang Bina Patria I Sukoharjo) jurusan mesin.

Sedari kecil, Sutarman bercita-cita masuk AKABRI. Itulah sebabnya, pasca lulus STM Sutarman berusaha agar dirinya diterima masuk AKABRI. Namun, kala itu usianya belum cukup. Sehingga, ia dinyatakan tidak lulus ujian AKABRI.

Setelah tidak lulus masuk AKABRI, Sutarman sempat menjadi kuli bangunan. Bahkan, Sutarman rela berjualan bambu keliling. Tak cukup sampai di situ, Sutarman juga ikut temannya bernama Simin berjualan tongseng keliling di sekitar pasar Gembrong, Pasar Senin, Jakarta.

Tak mau berputus asa, Sutarman pun kembali mendaftar ke AKABRI dan akhirnya ia lulus. Dari sini lah karier Sutarman bermula sampai akhirnya menduduki puncak jabatan tertinggi di kepolisisan. Sutarman menjabat sebagai Kapolri sejak 25 Oktober 2013 menggantikan Jenderal Timur Pradopo. Pengangkatan Sutarman sebagai Kapolri dilantik oleh Susilo Bambang Yudhoyono.

Sebelum memegang kuasa sebagai Kapolri, Sutarman adalah Kabareskrim Mabes Polri yang bertugas sejak 6 Juli 2011 hingga 24 Oktober 2013. Kala itu, Sutarman menggantikan Ito Sumardi Ds yang pensiun. Karier Sutarman tergolong cemerlang. Tercatat, ia sempat menjadi ajudan Presiden RI saat pemerintahan Abdurrahman Wahid pada tahun 2000.

Selang empat tahun kemudian, Sutarman diangkat menjadi Kapolwiltabes Surabaya di tahun 2004. Tak lama, Sutarman didapuk sebagai Kapolda Kepri, Kakaskus Lemdiklat Polri, lalu Kapolda Jabar dan Kapolda Metro Jaya.

Hebatnya, Sutarman pernah menggantikan Timur Pradopo di empat jabatan sekaligus yaitu Kakaskus Lemdiklat Polri, Kapolda Jawa Barat, Kapolda Metro Jaya, dan Kapolri. Tepatnya 16 Januari 2015, jabatan Sutarman resmi diberhentikan secara terhormat.

Saat ini, Sutarman lebih memilih untuk menjadi petani. “Saya janji ke diri saya untuk tidak lagi terjun di kegiatan-kegiatan pemerintahan dan politik. Saya akan habiskan sisa hidup saya untuk kepentingan-kepentingan sosial,” ujar Sutarman, seperti dilansir Wikipedia, Selasa (03/03/2015).

“Saya sudah bekerja di pemerintah hampir 34 tahun sejak 1981. Kedepan saya akan bantu bapak saya bertani. Dengan bertani sama saja membantu presiden untuk menyiapkan ketersediaan pangan negeri,” papar Sutarman.

(nha)

Bagikan:

Janah

Simple Girl