Apa yang kamu kerjakan ketika usiamu masih 8 tahun? Dalam usia seperti itu, semua anak di dunia ini pasti sedang dalam masa bermainnya yang bahagia tanpa memikirkan urusan dan pekerjaan rumah tangga.
Namun, tidak begitu dengan Lili Kirtin-Grossman. Bocah perempuan berusia 8 tahun yang berasal dari London, Inggris ini harus rela waktu bermainnya tersita untuk merawat ibu dan kedua adiknya, serta mengurus rumah.
Dilansir dari mirror.co.uk, Lili sebagai anak tertua harus merawat Sarah, sang ibu, yang menderita penyakit skoliosis. Meskipun usia Sarah baru berusia 37 tahun, namun penyakit ini membuat tulang punggungnya melengkung.
Sarah harus menggunakan tongkat untuk berjalan dan sangat bergantung pada obat untuk menghilangkan rasa sakit yang dideritanya. Di samping itu, Sarah ternyata juga menderita penyakit bipolar.
Kenyataan lain yang menyedihkan dari keluarga kecil ini adalah Tyler, adik Lili yang masih berusia 3 tahun ternyata menderita hiperaktif dan autis. Sedangkan adik bungsunya Kaya yang berusia 2 tahun masih sangat membutuhkan kasih sayang dan perhatian.
Kerja keras Lili untuk merawat keluarganya belum selesai sampai disitu. Karena ibunya sakit yang cukup parah, sehingga Lili yang menggantikan tugas-tugas ibunya untuk mengurus rumah, seperti memasak, mencuci baju, mencuci piring dan membuatkan susu untuk kedua adiknya.
Setiap pagi, Lili sibuk membuatkan sarapan untuk adik-adiknya, kemudian memandikan mereka dan akhirnya berangkat bersama-sama ke sekolah.
Sesampainya di sekolah, Lili tidak kehilangan semangatnya. Melihat semangatnya yang luar biasa, guru-guru Lilipun menyayanginya dan selalu membantu Lili saat berada dalam kesulitan untuk mengerjakan tugas-tugas sekolahnya.
Pulang sekolah, Lili kembali harus menyiapkan makan malam untuk ibu dan kedua adiknya. Lili mahir dalam mebuat Spaghetti Bolognesse, pie, dan mash potato.
Kedua orangtua Lili sudah lama berpisah. Setiap hari Rabu, ia dan kedua adiknya akan tinggal bersama ayahnya. Saat bersama dengan sang ayah, Lili dan kedua adiknya melakukan kegiatan seperti biasa, yakni bermain dan berenang bersama.
Lili tetap ceria sama seperti anak berusia 8 tahun pada umumnya. Lili juga selalu berdoa agar keadaan ibunya semakin membaik. Sarah sangat bahagia memiliki anak yang kuat, sabat dan telaten seperti Lili.
Kisah Lili mengajarkan pada kita bahwa cobaan akan datang kapan saja. Dan kedewasaan tidak bergantung pada usia, tapi bergantung pada sikap bagaimana kita menghadapi masalah tersebut.
(anb)