Awal Mula Piano Tercipta oleh Bartolomeo Cristofori

Hutomo Dwi

Piano merupakan alat musik yang telah dikenal luas oleh berbagai kalangan. Alat musik ini hampir selalu ada dan digunakan dalam pertunjukan musik. Namun, belum banyak orang yang tahu bagaimana awal mula piano diciptakan hingga menjadi instrumen musik dengan suara indah seperti sekarang ini.

Dari berbagai sumber yang dihimpun JadiBerita, perkembangan awal piano diawali dari perkembangan alat musik yang menggunakan senar sebagai penghasil suara. Mungkin tidak ada yang menyangka bahwa alat musik yang menjadi cikal bakal piano adalah alat musik yang mirip dengan kecapi yang disebut dulcimer. Pengertian dulcimer sendiri adalah instrument dengan senar yang berbentuk segi empat dan dimainkan dengan dua pemukul berat ringan.

Pada abad pertengahan, terdapat banyak percobaan untuk menghasilkan instrumen musik bersenar dengan model alat musik yang dipencet seperti organ tetapi dengan menggunakan senar sebagai penghasil suara. Hingga pada abad ke-17 terciptalah 2 alat musik dengan mekanisme tersebut yang dikenal dengan nama clavichord dan harpsichord. Bunyi pada clavichord dihasilkan dari hasil tumbukan antara senar dan pemukul dari besi dari kuningan yang bentuknya seperti kepala obeng atau lebih dikenal dengan sebutan tangent. Mekanisme ini sama dengan prinsip hammering pada gitar. Berbeda dengan clavichord, pada harpsichord bunyi dihasilkan dari senar yang dipetik oleh besi yang berbentuk seperti jarum.

Asal mula kata piano sebenarnya berasal dari bahasa Italia, yaitu pianoforte, yang kemudian disingkat menjadi piano saja. Piano itu sendiri dibuat oleh Bartolomeo Cristofori pada tahun 1720-an. Awal mula piano diciptakan, suaranya tidak sekeras piano yang dapat didengar pada abad 20-an. Pasalnya, tuts piano kala itu tidaklah sekuat piano yang sekarang.

Piano modern ini merupakan gabungan antara clavichord dan harpsichord. Clavichord memiliki pengendalian volume dan nada lebih baik tetapi suaranya terlalu kecil sedangkan Harpsichord memiliki suara yang besar namun pengendalian nada yang sedikit kurang baik. Piano mencoba menggabungkan suara yang besar dengan kontrol yang baik sambil menghilangkan efek buruk yang mungkin ditimbulkan dari penggabungan tersebut. Cristofori sukses memadukan keduanya dengan mekanika instrumen yang kompleks.

Seorang jurnalis bernama Scipione Maffei menyebut bahwa alat musik temuan Cristofori tersebut sebagai gravecembalo col piano e forte atau berarti harpsichord dengan tuts lembut namun memiliki suara yang cukup keras.

Bartolomeo Cristofori sendiri lahir di Padua, Italia pada 4 Mei 1655. Kehidupan masa kecilnya tidak banyak diketahui. Sebuah sumber hanya mengatakan bahwa Cristofori menimba ilmu dengan cara mengabdi pada Nikolo Amati yaitu seorang pembuat biola pada masa itu.

Saat berusia 33 tahun atau tepatnya pada tahun 1688, Cristofori direkrut bekerja oleh Prince Ferdinando de Medici. Ferdinando adalah seorang pecinta musik yang merupakan pewaris Cosimo III, satu dari Grand Dukes of Tuscany. Saat itu Tuscany merupakan kerajaan otonom kecil di Italia. Cristofori bekerja dengan ulet dan rajin sehingga Ferdinando kagum dan senang kepadanya. Kekaguman itu diwujudkan Ferdinando dengan cara memberikan bayaran yang jauh lebih tinggi dari bayaran yang semula disepakati.

Pada tahun 1700, untuk pertama kalinya Cristofori membuat alat musik yang kemudian dikenal dengan nama piano. Alat musik temuan Cristofori itu mempunyai nada 4 oktaf. Seiring perkembangan zaman, gaya suara piano makin meningkat. Dari 5 oktaf menjadi 7 1/3 (atau bahkan lebih) oktaf. Ini menandakan piano semakin modern. Kemajuan teknologi ini banyak bersumber dari perusahaan di Inggris, Broadwood. Selama bertahun-tahun, instrumen buatan Broadwood mengalami perkembangan menjadi lebih banyak jenisnya, lebih baik suaranya, juga dikemas secara baik dan rapi.

Bartolomeo Cristofori meninggal dunia pada tanggal 27 Januari 1731 atau pada usia 76 tahun. Saat ini setidaknya masih ada 3 piano karya Cristofori yang masih bertahan dan disimpan di berbagai museum. Satu tersimpan di Metropolitan Museum of Art (Roma, Italia) buatan tahun 1720, satu Museo Strumenti Musicali (Roma, Italia) buatan tahun 1722, dan satunya lagi di Musikinstrumenten-Museum of Leipzig University (Jerman) buatan tahun 1726.

Pada akhirnya, Cristofori patut bangga karena temuannya tersebut kini menjadi salah satu alat musik yang digemari oleh masyarakat. Tak jarang banyak pianis hebat bermunculan karena keterampilan jarinya memainkan tuts piano temuan Cristofori tersebut. (tom)

Bagikan:

Hutomo Dwi

Cowok penyuka Jepang, dari bahasa, musik, sampai film dan animenya.