Semua orang pasti mengidamkan pendidikan yang layak dan tinggi. Status pekerjaan tidak menjadi hambatan bagi seseorang untuk mendapatkan haknya untuk menempuh pendidikan bahkan berprestasi di dalamnya.
Seorang wanita asal Semarang bernama Darwati ini membuktikan hal tersebut. Dilansir dari vemale.com, wanita muda ini berhasil meraih gelar cum laude dengan nilai yang cukup memuaskan. Darwati yang kini berusia 23 tahun diwisuda sebagai sarjana administrasi niaga Universitas 17 Agustus (Untag) pada Kamis, 21 Mei 2015 lalu.
Tidak seperti mahasiswi muda pada umumnya yang berkuliah menggunakan biaya dari orangtuanya. Darwati berkuliah menggunakan biaya yang ia cari sendiri. Darwati bekerja demi membiayai kuliahnya.
Bukan pekerjaan sembarangan yang ia geluti, melainkan PRT atau pembantu rumah tangga. Wanita kelahiran 20 Februari 1992 ini bekerja sebagai PRT sejak tahun 2010.
Ketika kelulusannya dari SMA Muhammadiyah 5 Todanan, ia tidak langsung kuliah lantaran tak memiliki biaya. Namun niat dan keinginan untuk kuliah sudah timbul dalam hatinya, maka dari itu Darwati memilih bekerja terlebih dahulu.
Awalnya, Darwati mencoba peruntungan dan pergi ke Jakarta, namun seminggu kemudian ia memutuskan untuk kembali ke Jawa Tengah.
Sekembalinya ke Jawa Tengah, Darwati bekerja membantu orang untuk berjualan es campur selama 3 minggu. Ketika sedang menjadi penjuales campur, Darwati mendapat tawaran untuk menjadi PRT di rumah keluarga drg. Lely Atasti Bachrudin di Grobogan.
Suatu ketika, Darwati sedang bergumam sendiri bahwa ia ingin melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi, ternyata hal itu didengar oleh sang majikan. Sang majikan yang baik hati itu mengijinkan Darwati untuk kuliah.
Bahkan beliau mengatakan bahwa ayah Darwati turut menemuinya dan meminta ijin agar Darwati bisa kuliah, tetapi ternyata ayahnya tidak pernah menemui sang majikan.
Sejak saat itu, Darwati mulai mencari informasi dan mulai menyisihkan sebagian gajinya untuk kuliah. Darwati harus menempuh jarak 50 kilometer menuju tempat kuliahnya dari Grobogan. Tetapi sang majikan juga seringkali menyuruh Darwati untuk menemani anaknya yang tinggal di Semarang ketika sedang ada jadwal kuliah.
Ketika berkuliah, Darwati seringkali diejek oleh teman-temannya mengenai status pekerjaannya sebagai pembantu rumah tangga. Tetapi Darwati tidak menghiraukannya dan fokus terhadap tujuan utamanya.
Kini, Darwati bisa membuktikan kepada semua orang yang telah mengejek dan menghinanya bahwa ia bisa menjadi yang terbaik. Lulus dengan indeks prestasi yang memuaskan 3,68 dan menyandang gelar cum laude.
Guys, kisah Darwati mengajarkan kita bahwa siapapun kita, kita pasti bisa memberikan yang terbaik dari dalam diri kita asalkan ada niat dan tekad yang kuat. Dan jangan pernah malu mengenai tanggung jawab pekerjaan yang kita miliki, selama pekerjaan itu baik, teruskanlah.
(anb)