Don't be Captious

spot_img

Penjelasan Ilmiah Manusia Bisa Terbang di Udara

Hutomo Dwi
Hutomo Dwi
Cowok penyuka Jepang, dari bahasa, musik, sampai film dan animenya.

Manusia sudah ditakdirkan untuk selalu berjalan di daratan, bukan terbang bebas seperti burung. Namun, sepertinya hal itu sudah tidak relevan lagi, setelah ditemukan beberapa fakta bahwa di berbagai belahan dunia banyak orang yang bisa membuktikan bahwa mereka bisa melayang di udara tanpa bantuan apapun, setinggi beberapa meter dari permukaan tanah. Apakah manusia bisa melayang berkat bantuan jin? Atau ada penjelasan ilmiah di balik ini semua?

Rupanya, manusia bisa terbang (atau dalam hal ini melayang) bukan berkat bantuan dari jin. Dilansir jadiBerita dari berbagai sumber, semua terjadi hanya dengan melakukan sebuah teknik meditasi yang rumit, yang mungkin hanya bisa dilakukan dengan konsentrasi yang sempurna agar berhasil. Teknik manusia melayang ini biasanya dinamakan tekhnik levitasi.

Manusia melayang di udara sebenarnya sudah lama ada. Bila melihat dari epos Mahabharata, maka banyak sekali disebutkan para ksatria yang bisa melayang di udara, bahkan terbang melesat dengan kecepatan angin.

Di India, masalah ini sudah bisa diterima oleh sebagian masyarakat, karena sudah lazim dilakukan oleh para pendeta. Para pendeta atau para pertapa ini biasanya mempraktekkan apa yang dinamakan â??yogic flyingâ??, atau yoga terbang. Mereka biasanya duduk sejenak berkonsentrasi, dan beberapa saat kemudian mulai melayang di udara. Ada beberapa cara yang biasa digunakan, mulai dari visualisasi, gyrokinesis, hingga aerokinesis.

Bahkan, teknik melayang ini pernah pernah dikemukakan oleh seorang ahli filosofi Yunani, yaitu Saint Apollonius dari Tyana yang pernah bepergian ke India. Ketika berada disana, dia melaporkan bahwa dia melihat para Brahmins (pendeta) melayang di udara. â??Mereka mengambang sampai hampir satu meter diatas tanah,â? komentarnya.

Saint Apollonius (Wikipedia)
Saint Apollonius (Wikipedia)

Pada saat itu, dan bahkan hingga sekarang sebagian besar para ahli sejarah mengatakan bahwa ceritanya itu murni sebuah fantasi. Tetapi kemudian kisah dari Saint Apollonius ini sepertinya mendapat dukungan, ketika Ernest Wood, seorang penulis Inggris yang menuliskan filosofi Ketimuran, melaporkan hal yang sama saat dia pergi ke India dan ini hanya terjadi beberapa dekade yang lalu.

â??Saya ingat pada suatu kesempatan ketika seorang yogi (ahli yoga) tua sedang melayang di udara dalam postur tubuh terlentang sekitar 1.8 meter di udara terbuka, sekitar setengah jam, sementara para pendatang dipersilahkan untuk melewatkan gagang pada jarak antara tanah dan orang tersebut,â? katanya.

Ernest Wood (Wikipedia)
Ernest Wood (Wikipedia)

Ada juga kisah seorang pria asal Skotlandia bernama Daniel Dunglas Home, yang mengklaim dirinya bisa terbang, dan dia pernah membuktikannya. Saat itu, tahun 1868, Daniel pernah terbang keluar dari jendela lantai 2, melayang sejenak, dan kembali menuju ruangan sebelumnya. Hal ini disaksikan oleh tiga orang yang berada di bawah. Sayangnya, aksi Daniel ini hanya dianggap sebagai trik sulap saja, bukan karena teknik yoga seperti yang disebutkan sebelumnya.

Daniel Dunglas melayang di rumahnya (IBelieveinsuperheroes)
Daniel Dunglas melayang (IBelieveinsuperheroes)

Teknik manusia melayang di udara sejatinya adalah fokus perhatian terhadap adanya gravitasi. Ketika gelombang otak terkondisi pada wilayah tertentu, maka getaran gelombang otak ini berpengaruh luas pada energi gelombang tubuh, sehingga fokus keyakinan yang ada akan memicu segalanya untuk terjadi.

Mungkin bisa diumpamakan apabila kamu memperhatikan dan memvisualisasikan tangan kamu terpengaruh gravitasi, kemudian setelahnya kamu mengabaikan dan meyakini bahwa pengaruh gravitasi pada tanganmu hilang, maka amati saja rasa yang terjadi. Dalam bentuk sederhana mungkin seperti inilah kenyataannya. Untuk medan energi tubuh bisa mengangkat tubuh sehingga bisa melayang, tentunya dibutuhkan sebuah meditasi fokus yang kuat dan sangat terlatih. Intinya, teknik melayang atau levitasi adalah bukanlah fantasi, melainkan hal yang nyata, dan manusia bisa melakukannya. (tom)

Latest article