4 Perbedaan Guru Jadul Dan Guru Saat Ini

Ardy Messi

Pada dasarnya, semua guru sama hak dan kewajibannya, baik guru jaman dahulu (Jadul) maupun guru jaman sekarang. Hanya masalah waktu dan keadaan yang membuat dua generasi guru tersebut menjadi berbeda. Perbedaan itu semakin lebar ketika kita ungkap satu persatu dan harus kita akui bahwa ada beberapa segi yang membuat guru jadul dan guru sekarang berbeda seperti :

  1. Segi transportasi yang digunakan oleh guru jadul dan guru sekarang; Guru jadul masih menggunakan sepeda onthel dan hanya beberapa guru yang mengendarai sepeda motor. Namun sekararang para guru banyak yang mengendarai sepeda motor, bahkan beberapa sudah mampu membeli mobil dan hanya beberapa guru yang mau naik sepeda othel menuju sekolah. Bisa jadi kesejahteraan guru sekarang semakin baik dibandingkan jaman dahulu.
  2. Segi aksesibilitas guru; guru jadul masih terbatas informasinya, seperti internet, mobile phone, majalah, koran dan sarana informasi yang lain masih jarang. Sehingga untuk memenuhi kekayaan intelektualnya, para guru harus menunggu buku bacaan dan bantuan sarana informasi dari pemerintah. Berbeda dengan guru jadul, guru jaman sekarang sangat mudah mendapatkan informasi. Tinggal guru yang bersangkutan mau menggali informasi yang ada di sekitarnya atau tidak. Di samping itu, pemerintah sangat royal terhadap para guru dengan memberikan tawaran beasiswa untuk melanjutkan studi yang lebih tinggi lagi.
  3. Segi willingness yang dimiliki para guru; Para guru jadul lebih sering memendam segala keinginan untuk meningkatkan taraf hidup yang lebih baik karena keterbatasan ekonomi (baca:gaji). Sehingga guru jadul hanya bisa gigit jari melihat barang-barang yang diinginkan. Namun, guru sekarang lebih sering tunjuk jari. Artinya para guru lebih banyak keinginannya, dengan bahasa lain, guru sekarang gampang melontarkan protes atau demo. Guru sekarang lebih suka tunjuk jari untuk memenuhi keinginannya. Mau Televisi, Sepeda Motor, Sawah, pergi Umroh, naik Haji atau yang lain? Para guru sekarang tinggal tunjukkan jari, jadi. Pokoknya, tidak terlalu masalah, yang penting tunjangan sertifikasi cair, dana mengalir. Fenomena tahun-tahun terakhir ini, bila kita cermati maka banyak guru yang berubah penampilan dan gaya hidupnya. Termasuk banyaknya para guru yang memiliki sepeda motor baru, bahkan mobil serta menumpuknya antrian untuk pergi haji, menjadi trend baru para guru sekarang.
  4. Segi confusion (kebingungan); guru jadul mungkin tidak akan mengalami kebingungan yang berarti, sebab kurikulum yang digunakan mantap dan buku paket yang digunakan juga sesuai. Namun guru sekarang gampang bingung dengan kurikulum yang selalu berubah tiap tahun dan kandungan materi yang harus dimasukkan banyak sekali seperti : karakter bangsa, kearifan lokal, entrepreneurship, kebencanaan, akhlaq mulia, lingkungan hidup dan lain-lain. Seakan-akan semua harus dimasukkan dan diberikan sehingga kita dapat menyebutnya kurikulum yang digunakan adalah kurikulum gado-gado. Semua ada tetapi itu terlalu banyak, tidak mengena sasaran dan membingungkan para guru maupun para siswa.

Ke-empat segi perbedaan di atas, perlu kita renungkan sehingga kita mendapat manfaat dari perbedaan itu dan kita dapat memilah serta memilih yang terbaik untuk kemajuan kita. Adanya perubahan gaya hidup para guru tersebut, selama ia masih dapat mengendalikan, itu sah-sah saja. Apalagi jika perubahan gaya hidup tersebut dapat membawa para guru menuju kualitas hidup yang lebih baik dan menjadi guru professional, maka perlu kita dukung dan sosialisasikan segera.

Bagikan:

Ardy Messi

Work in PR agency, Strategic Planner wannabe, a bikers, a cyclist, music and movie freak, Barca fans.