Callind, Aplikasi Chat Pesaing WhatsApp Buatan Pemudi Kebumen

Hutomo Dwi

Callind (YouTube)

Jika ditanya tentang aplikasi chat yang bagus, kebanyakan bakal menjawab WhatsApp, karena memang aplikasi tersebut digunakan oleh orang-orang di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Namun, bukan berarti Indonesia tak memiliki aplikasi chat sendiri. Aplikasi chat buatan Indonesia salah satunya adalah Callind. Apa saja fitur yang ditawarkan aplikasi karya anak bangsa ini?

Aplikasi chatting Callind merupakan aplikasi dengan fitur yang mirip dengan WhatsApp dan BBM. Kita dapat menggunakannya untuk chat privat, broadcast message, pengiriman foto, telepon, juga video call. Selain itu, dengan sistem pendaftaran yang mudah menggunakan nomor ponsel layaknya WhatsApp, aplikasi chat Callind juga menawarkan marketplace layaknya fitur yang disediakan BBM sehingga pengguna bisa mempromosikan produk jualan mereka secara online.

Fitur Callind (Temanngopi)

Callind juga mengadopsi salah satu fitur populer LINE, yaitu nearby di mana pengguna aplikasi ini bisa mencari dan melihat informasi pengguna Callind dalam radius 100 km atau di suatu kota tertentu. Dengan begini kamu bakal lebih mudah mencari teman untuk bisa diajak chat.

Aplikasi Callind belum diluncurkan secara resmi namun sudah tersedia dan dapat diunduh di toko aplikasi Android, Play Store. Meskipun belum diluncurkan secara resmi, sudah tercatat sebanyak 70 ribu pengguna aplikasi tersebut hinggat saat ini.

Setelah peluncuran resminya yang direncanakan akan dilakukan pada bulan Februari 2018 nanti di Jakarta, ditargetkan penggunanya akan mencapai angka 10 juta pengguna dalam 1 tahun dan hingga 50 juta pengguna dalam kurun waktu 3 tahun setelahnya.

Pencipta Callind berharap bahwa Callind dapat diterima oleh masyarakat Indonesia, dan mampu menjadi raja di negara sendiri serta mampu bersaing di dunia.

Lalu, siapa sosok di balik aplikasi Callind ini? Pencipta Callind bukan seorang cowok, melainkan cewek asal Kebumen bernama Novi Wahyuningsih. Ia merupakan Alumnus D3 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Gadjah Mada dan usianya masih 26 tahun.

Novi (Detik)

Selain Callind, ternyata Novi sudah menciptakan 5 platform digital lainnya yakni MeoTalk saat menjadi CEO aplikasi tersebut di Malaysia, Monzter, Happybid, Metgames dan Vooilaa. Saat ini tidak hanya sibuk mengembangkan perusahaan yang ia miliki, Novi juga sering bepergian ke beberapa kota di Indonesia untuk memenuhi undangan mengisi workshop/seminar sebagai pembicara. Bahkan ia sering diundang untuk mengisi acara berskala nasional maupun internasional.

Buat JB’ers yang penasaran dengan aplikasi ini bisa langsung diunduh di Play Store. Siapa tahu saja bakal kepincut dengan aplikasi ini, sekalian juga untuk lebih mencintai produk dalam negeri. (tom)

Bagikan:

Hutomo Dwi

Cowok penyuka Jepang, dari bahasa, musik, sampai film dan animenya.