Tukang parkir biasanya dilakukan oleh orang dewasa. Namun di Jalan Muhammad Jam, Kota Banda Aceh, ada yang berbeda dengan tukang parkirnya, karena profesi tersebut dilakukan oleh seorang bocah berumur 5 tahun.
Riki, begitulah sebutan pada seorang bocah tersebut yang menjadi seorang juru parkir cilik sejak 5 bulan terakhir. Dia bersama ayah tirinya setiap hari harus menundukkan panasnya sengatan matahari mencari selembar kertas untuk menutupi kebutuhan keluarganya.
Dilansir dari Merdeka, Senin (26/5/2014), sejak pagi sekira pukul 08.00 WIB, ia mulai mengatur tata letak kendaraan yang diparkir sampai pukul 18.00 WIB. Sesekali ia meniup peluit yang tergantung di lehernya sambil mengambil uang dari pengendara kendaraan yang hendak pergi dari lokasi parkir.
Bocah lima tahun biasanya menghabiskan waktunya dengan bermain dan bercanda dengan rekan-rekan seusianya. Namun tidak berlaku dengan Riki, karena desakan ekonomi, ayah Riki bernama Rusman (60) terpaksa harus mengajak Riki untuk menemaninya menjadi juru parkir bersamanya.
Menurut pengakuan Rusman, Riki memang saat ini belum memasuki usia masuk SD. Sedangkan untuk menyekolahkan Riki ke TK, Rusman mengaku tidak memiliki biaya. Jangankan untuk biaya sekolah anaknya itu, untuk makan sehari-hari masih sulit.
Rusman juga mengaku, Riki bukanlah anak kandungnya, akan tetapi anak tirinya yang telah dianggap anak sendiri. Ayah kandung Riki telah meninggal sejak dia masih berusia 2 tahun. Saat ini dia dibawa bersama karena tidak ada teman bila ditinggal di rumah yang dia kontrak di desa Asoe Nanggroe, Kecamatan Meuraxa, Kota Banda Aceh.
Penghasilan kesehariannya dari parkir tidak mencukupi untuk menutupi kebutuhan keluarganya. Karena hidup di Banda Aceh dia harus mengontrak tempat tinggal dan bahkan sering berpindah-pindah kontrakan. Kendati demikian, Rusman memiliki tekad untuk menyekolahkan anaknya itu agar bisa merubah nasibnya. Hal yang ia bingung, banyak SD sekarang di Banda Aceh mewajibkan adanya ijazah TK. Sedangkan anaknya tidak pernah mengecap pendidikan TK. “Saya sedang cari ada gak sekolah yang mau menerima anak saya kalau gak masuk TK,” imbuhnya dalam bahasa Aceh kental.
Ketika ditanya apa cita-cita Riki, bocah itu dengan tegas menjawab kalau dia ingin menjadi seorang polisi. “Saya mau jadi polisi dan saya juga mau sekolah,” ucapnya singkat dalam bahasa Aceh kental. (tom)