Seorang wanita bernama Febrytha Claudya telah mengalami kejadian aneh dalam hidupnya. Pasalnya, Febry didatangi oleh ular dan sesosok wanita cantik mengenakan selendang. Bahkan oleh kakak dari sang pembantu, Febry diberi tahu bahwa dirinya adalah titisan Nyi Roro Kidul.
Kala ia bercermin, keanehan pun terjadi. Seketika Febrytha melihat itu bukan dirinya melainkan seorang perempuan bermahkota dan bertaring. Bahkan Febrytha mempunyai perasaan ingin mengunyah bayi.
Menurut kakak sang pembantu, dirinya harus memakan kembang. Febry pun menuruti perkataan kakak sang pembantu. Kemudia, ia memakan kembang-kembang dengan lahap. “Saya belum pernah makan seenak ini.” ujar Febry.
Febry melakukan ritual lima kali sehari untuk mengisi ilmu hitamnya yang dapat menyembuhkan orang. Untuk menguji ilmunya, Febry harus mencari seorang yang sakit parah untuk disembuhkan.
Kebetulan teman dari sang suami mempunyai ayah yang sakit tidak bisa berjalan di luar kota. Lalu, Febry pun melakukan penyembuhan jarak jauh. Hanya selang beberapa jam, sakit dari orang tersebut sembuh seketika. Hal ini lantas membuat Febry menjadi sombong.
Keanehan terus terjadi ketika kakak sang pembantu yang berada di luar kota menginginkannya untuk menikah dengan dirinya. Febry pun mengancam sang suami bahwa jika dirinya tidak diijinkan menikah kembali maka nyawa sang anak dapat melayang.
Akhirnya, pernikahan itu pun terjadi. Febry pun melakukan berbagai ritual penyembuhan, dimana banyak orang akhirnya tunduk dan takut pada dirinya.
Namun, anak dan suami Febry tetap teguh untuk mendoakannya. Sang anak terus mendoakan suami Febry yang hancur hati, untuk menyerahkan segala sesuatunya kepada Sang Khalik.
Alhasil, doa itupun didengar oleh Sang Pencipta. Febry kembali pulang ke rumah. Disaat itu juga sang anak mendoakan kesembuhan untuk Febry. Febry mendapat jamahan Tuhan yang luar biasa hingga dirinya bertobat.
Febry pun dilepaskan dari kuasa-kuasa jahat oleh seorang hamba Tuhan. Dalam kesembuhannya, Febry memberikan diri untuk beribadah kepada Tuhan. “Tuhan itu bukan Tuhan yang jauh. Dia nyata, kasihnya, pandangannya, perhatiannya, kasih sayangnya tidak pernah lepas dari hidup saya,” urai Febry. (nha)