Kecelakaan sepeda motor yang dialaminya beberapa tahun silam membuatnya menjadi seorang penyandang cacat. Rodli Mahfur di usianya yang masih belia yakni 25 tahun harus rela kakinya mati rasa setelah kecelakaan tersebut. Walau begitu, hal tersebut tak menghalanginya untuk berhenti berkarya.
Dikutip dari kompas.com (Selasa, 9/9/2014), Rodli adalah seorang warga Desa Lebosari,Kecamatan Kangkung, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah. Pada 2003 silan, dirinya mengalami kecelakaan sepeda motor yang membuat tubuhnya mati rasa.
Disabilitas yang sudah dialaminya selama 11 tahun itu pun membatasi pergerakan Rodli. Sehari-harinya Ia hanya bisa berbaring dan memiringkan tubuhnya, kadang-kadang Rodli duduk sebentar.
Rodli menghabiskan waktunya dengan melukis di kamar yang berukurang 2,5 x 3 meter persegi. Kedua tangannya masih bisa digunakan dengan normal, sehingga Rodli bisa melukis dengan bebas walaupun hanya sembari tiduran.
Ia melukis dengan penuh ketekunan. Ketertarikannya pada dunia seni membuatnya selalu browsing di internet tentang bagaimana cara menggoreskan kuas di kain kanvas. Hingga akhirnya Ia dikenalkan oleh Mr. Paul Brow yang melihat tekad dan semangat Rodli dalam melukis. Ia pun dikirimi seperangkat alat lukis serta foto bunga terung-terungan warna putih dan buah Paprica. Paul pun berpesan pada Rodli jika barang kirimannya sudah sampai agar dia melukis kedua obyek foto tersebut.
Berkat bantuan itu, Rodli semangat melukis hingga sehari-harinya Ia bisa menjual lukisannya seharga Rp 1 juta hingga Rp 3 juta per lukisan. Ibu negara Ani Yudhoyono pun sempat membeli hasil lukisan Rodli.
Pada tahun 2013 pun diundang oleh Pemkab setempat untuk mengadakan pameran tunggal di Pendopo Kabupaten Kendal.
Keinginan untuk sembuh pun ada dalam benak pria ini. Segala usaha telah Ia lakukan namun belum membuahkan hasil. Kini Rodli hanya bisa berpasrah diri pada Tuhan sambil terus berkarya menghasilkan lukisan-lukisan yang menakjubkan.(dea)