Penyakit cacar ular atau yang akrab disebut dengan cacar api pasti tak asing di telingan kita semua. Nampaknya, saat ini Anda harus berhati-hati dengan penyakit itu. Pasalnya, para dokter mengatakan bahwa penyakit cacar ular kini tengah menyerang usia muda.
“Sekarang banyak pasien dengan umur 20-an,” kata Samsuridjal Djauzi, dokter spesialis penyakit dalam, seperti dilansir Tempo, Kamis (11/9/2014)
Sebelumnya, penyakit ini hanya menyerang pasien berusia di atas 50 tahun. Penyakit bernama latin Herpes zoster ini merupakan penyakit kulit yang diakibatkan oleh kembali aktifnya varisela zoster, virus yang menetap di akar saraf.
Virus ini dapat digolongkan sama dengan yang menyebabkan cacar air. Bedanya, cacar air bisa menular lewat udara, sedangkan penularan herpes zoster baru terjadi jika ada kontak kulit. Samsuridjal menambahkan, seseorang yang sudah terkena cacar air dapat berisiko terjangkit herpes zoster di masa mendatang.
Hanny Nilasari selaku dokter spesialis kulit dan kelamin mengatakan, herpes zoster banyak diderita orang berusia lanjut karena tingkat imunitas mereka menurun. Pada fase awal, gejala yang muncul seperti demam, malaise atau tubuh lesu, juga sakit kepala.
Penyakit ini juga bisa menyebabkan komplikasi pada mata, menimbulkan kelumpuhan otot, radang otak, dan nyeri. “Nyeri itu cenderung meningkat dan berlangsung lama,” kata Hanny.
Biasanya, penyakit itu baru terasa pada fase akut. Gejalanya, muncul ruam di kulit area dada dan wajah yang diikuti timbulnya bintik merah dalam jumlah banyak.
Lebih lanjut Hanny menjelaskan, penyakit ini memberi efek negatif di antaranya kurangnya energi, kehilangan selera makan, penurunan berat badan, dropnya vitalitas, gangguan tidur, depresi, cemas, dan konsentrasi. “Secara garis besar, penyakit ini menurunkan kualitas hidup pasien,” imbuh Hanny.
Terakhir, Samsuridjal menuturkan, virus ini dapat diatasi dengan cara melakukan pola hidup sehat dan bersih, menyantap makanan bergizi, olahraga dan tidur teratur, serta dengan vaksinasi. “Vaksin tersebut bekerja meningkatkan kekebalan tubuh,” tutupnya. (nha)