EMS, Inovasi Baru untuk Membentuk Otot

Merna Arini

Olahraga dengan menggunakan alat berteknologi Electrical Muscle Stimulator (EMS) kini tengah menjadi tren terbaru di dunia kebugaran, khususnya masyarakat urban di ibu kota. Ada banyak kalangan selebriti yang mencoba olahraga jenis ini seperti Raisa, Luna Maya, Ivan Gunawan, Ayudia Bing Slamet, Alice Norin, dan masih banyak lagi. Olahraga EMS menjadi solusi untuk berolaraga dengan waktu relatif singkat tapi memberikan hasil yang optimal.

Olahraga EMS menggunakan seperengkat alat yang terdiri dari body suit hitam, vest yang dilengkapi kabel penghantar listrik, serta strap pada bokong, lengan serta kaki. Kemudian pakaian fitnes tersebut dihubungkan dengan alat bernama Mihabodytec yang akan mengatur tingkat resistensi dan tekanan pada otot. Aliran listrik dari alat tersebut akan langsung masuk ke otot, menstimulasinya sehingga otot bekerja dan bergerak secara simultan.

Olahraga EMS dinilai lebih efektif untuk membentuk otot, dan cukup dilakukan selama 20 menit dengan efektivitas yang sama seperti olahraga di gym konvensional selama 1-2 jam. Jika di Jerman metode ini telah populer sejak 3,5 tahun yang lalu dan cukup banyak peminatnya. Sedangkan di Indonesia, tren olahraga dengan EMS masih terbilang sangat baru.

Selain lebih efisien dan cepat, olahraga jenis ini juga minim resiko cedera yang lebih kecil. Tidak adanya penggunaan alat berat meminimalisasi resiko cedera akibat mengangkat alat berat seperti mesin pectoral, shoulder press, treadmill, serta barbel yang beratnya hingga puluhan kilogram. Bukan hanya itu saja, olahraga EMS dinilai dapat membantu memulihkan cedera, memulihkan kondisi tubuh pasca stroke, mempertahankan fungsi otot yang lebih lama seperti pada orang tua sekitar 50 tahun ke atas, serta dapat juga mengurangi selulit.

Dibalik semua manfaat tersebut tentunya akan timbul satu pertanyaan, apakah olahraga dengan memanfaatkan aliran listrik ini aman? Dilansir dari fimela.com, seorang trainer dari Mod Tec yang bernama Donny Amaldi menuturkan, EMS ini hanya menggunakan electricity 80hz. Saat otot kita aktif mengangkat beban, electricity yang diperintahkan otak dan terjadi dalam tubuh itu 80hz. Dengan EMS ini, kita menggunakan vest dan muscle fiber yang didesain sedemikian rupa membentuk otot manusia dengan menggunakan electricity-nya sama yakni 80hz. Jadi no worry nggak berbahaya dan nggak akan kesetrum karena alirannya juga langsung ke vest bukan ke tubuh, papar Donny.

Jadi, jangan takut untuk mencoba berolahraga dengan cara ini ya!

Bagikan:

Merna Arini

Buka jendela ilmu dengan membaca.