Terungkap, Ternyata Pencipta Merek Fender Tak Bisa Main Gitar

Hutomo Dwi

Para musisi di manapun pasti tidak asing dengan nama Fender. Nama ini adalah merek salah satu gitar dan amplifier yang populer di seluruh dunia dan telah banyak dipakai oleh musisi-musisi kelas atas di seantero dunia.

Ada kisah unik dari sang pencipta merek Fender ini, yaitu Leo Fender, atau nama lengkapnya Clarence Leonidas Fender. Dilansir dari Vintagenews, Kamis (29/12/2016), Leo yang menemukan merek tersebut ternyata sama sekali tak bisa memainkan alat musik gitar. Bahkan, dia sama sekali tidak pernah berlatih untuk memainkannya.

Leo Fender sendiri adalah seorang berkebangsaan Amerika Serikat yang mendirikan Fender Electric Instrument Manufacturing Company. Pada 1965, dia menjual perusahaan itu kepada CBS dan mendirikan dua perusahaan lagi yang sama-sama bergerak di industri alat musik, yakni Music Man dan G&L Musical Instrument.

Leo Fender (Double Helix Guitars)

Tentang kiprahnya mendirikan Fender, sebenarnya telah terlihat sejak Leo Fender masih remaja. Saat dia berusia 13 tahun, Leo Fender sudah tertarik pada segala sesuatu yang terkait elektronik. Karena itu pulalah, pamannya yang memiliki toko elektronik otomotif menghadiahinya sebuah kotak berisi radio mobil dan baterai.

Setahun setelah mendapat hadiah tersebut, Leo mengunjungi toko pamannya itu di Santa Maria, California. Di toko itu dia tertarik dengan radio yang dirakit pamannya dari berbagai spare part yang dipamerkan di toko.

Leo mengaku, yang membuatnya tertarik pada benda tersebut adalah suara nyaring yang muncul dari speaker radio. Dari ketertarikan itulah, Leo mulai belajar mereparasi radio di sebuah toko kecil di rumah orangtuanya.

Pada 1928, Leo Fender lulus dari Fullerton Union High School (setingkat SMA) dan melanjutkan belajar akuntansi di sekolah tinggi Fullerton Junior Callege.

Selama belajar sebagai akuntan, Leo tetap meluangkan waktu untuk mempelajari serba-serbi radio dan perangkat-perangkat elektronik tanpa mengikuti kursus-kursus serupa.

Setelah lulus kuliah, Leo Fender bekerja sebagai kurir pada sebuah perusaahaan es di Anaheim. Namun di perusahaan itu dia tidak bekerja lama. Penyebabnya, masa depresi ekonomi yang hebat menyebabkan dia harus keluar dari perusahaan itu.

Pada 1938, Leo mendapat pinjaman uang senilai USD 600. Bersama istrinya, Esther Klosky, dia lantas mendirikan usaha reparasi radio yang dia beri nama “Fender Radio Service”. Sejak itulah, para musisi dan band lokal mulai datang untuk memesan, membeli, bahkan menyewa perangkat soundsystem yang dia miliki.

Gitar Fender (ZonaGitar)

Dari beragam perangkat yang disediakan di Fender Radio Service, para musisi umumnya tertarik memesan perangkat yang bisa mengubah suara gitar akustik menjadi gitar elektrik.

ide untuk menciptakan gitar elektirk baru muncul ketika dia bertemu dengan Clayton Orr Kauffman, seorang penemu gitar lap steel. Saat itu, Kauffman masih bekerjasama dengan Rickenbacker, seorang pengusaha yang menjual gitar resonator.

Dari perkenalan itu, selanjutnya Leo mengajak Kauffman untuk bekerjasama menciptakan gitar elektrik di bawah bendera K & F Manufacturing Corporation.

Clayton Orr Kauffman (Silverstreetguitars)

Dari kerjasama itu, pada 1944 mereka akhirnya mempatenkan gitar elektrik dengan merek Fender dan mulai menjualnya pada 1945. Gitar itu dijual sepaket dengan perangkat soundsystem yang juga diberi nama Fender.

Meski kemudian merek gitar itu menjadi populer di dunia, Leo Fender mengakui bahwa dirinya sama sekali tidak bisa bermain gitar. (tom)

Bagikan:

Hutomo Dwi

Cowok penyuka Jepang, dari bahasa, musik, sampai film dan animenya.