Metal dan muslim mungkin dunia paling bertentangan. Banyak pula menduga musik ini merupakan doktrin kaum barat untuk melemahkan pemuda-pemuda Islam sejagat. Namun pikiran ini dimentahkan. Ini dia lima band metal muslim yang lirik lagunya berisi pemujaan pada Allah, Nabi Muhammad, dan anti perang, seperti dilansir dari Rasionalist, Kamis (12/1/2017).
TarantisT
Band metal TarantisT gambaran sedikit musik minoritas metal dari salah satu negara Islam paling konservatif, Iran. Sudah sejak lama Iran mengharamkan musik ala barat apalagi metal lekat dengan ritual pemujaan setan. TarantisT mulai bermusik 13 tahun lalu. Mereka terbentuk di Ibu Kota Teheran. Anggotanya terdiri dari Arash, Arsy, Aidin, dan Shahab. Mereka mencintai metal dan beberapa band beraliran musik keras. Hingga akhirnya mereka memainkan musik dari bawah tanah (underground), membuat rekaman, dan mendistribusikannya sendiri. Nama mereka cukup dikenal dan sering satu panggung dengan beberapa band tersohor seperti Metallica, Motorhead, Stone Temple Pilots, dan sebagainya.
The Kordz
Band The Kordz asal Libanon ini beranggotakan Moe Hamzah (vokal), Mazen Siblini (keyboard), Nadim Siufi (gitar), Souhail Mukadem (drum), Alan Azar (gitar), dan Nadim Abu Cakra (bass). Mereka lahir di wilayah kekuasaan Hizbullah, Libanon selatan. Lalu mereka hijrah ke Ibu Kota Beirut. Di sinilah The Kordz memiliki peluang untuk mengembangkan sayap dan terbukti mereka cukup diminati sejagat. Band ini pernah mengatakan tur keliling Eropa dan Kanada. Lirik mereka bercerita tentang cinta, keluarga, dan perdamaian.
Khalas
https://www.youtube.com/watch?v=fE9DpHCvgZ4
Khalas berasal dari Kota Akka yang setengahnya lagi diakui Israel sebagai bagian dari tanah mereka namun Khalas bersikeras mereka Palestina. Khalas beranggotakan Mahmud Shalabi (vokalis), Abde Hathout (gitar), Fadel Qandil (perkusi/drum), dan Rooster (bas). Musik metal mereka bawakan berbeda lantaran dekat dengan nuansa padang pasir. Mereka juga menggunakan syair-syair anti kekerasan, serta beberapa syair sufi.
Arsames
Arsames lahir dan besar di Kota Mashhad, Iran. Mereka membawa musik berirama cepat dan menghentak. Beranggotakan Ali Madarshahi(vokalis), Morteza Shahrami (gitar), Said Makari (bas), dan Soros Kheradman (drum), mereka banyak berbicara soal budaya dan kebesaran Islam masa lalu. Mereka juga suka lirik-lirik anti kekerasan.
ArthimotH
Ali Azheri seorang ulama muda asal Irak bergabung dengan band metal Iran Arthimoth mengaku awalnya tidak menyukai musik ini. Dia mempercayai ini haram. Namun ketika mendalaminya dan mempelajari sejarah metal serta cabang rock lain semisal hardcore dan punk, Azheri larut dalam musik itu. Azheri mengatakan Alquran tidak mengharamkan musik sementara hadist merujuk perkataan Nabi Muhammad SAW jika musik itu dekat dengan setan sudah lama dilemahkan oleh banyak ulama sejagat. (tom)