Bukan Cuma Nyuruh-nyuruh, Begini Tugas dari Seorang Sutradara

Mungkin menurut kamu seorang sutradara hanya bertugas untuk mengarahkan atau menyuruh para pemain untuk berakting sesuai dengan skenario. Padahal tugas seorang sutradara tidaklah sesimpel itu.

Memang benar sutradara adalah orang yang bertugas mengarahkan sebuah film sesuai dengan skenario. Namun pada waktu yang sama, sutradara mengawal kru film dan pemeran untuk memenuhi wawasan pengarahannya. Sutradara juga berperan dalam membimbing kru dan para pemeran film dalam merealisasikan kreativitas yang dimilikinya.

Sutradara bertanggung jawab atas aspek-aspek kreatif pembuatan film, baik interpretatif maupun teknis. Ia menduduki posisi tertinggi dari segi artistik dan memimpin pembuatan film tentang â??bagaimana yang harus tampakâ? oleh penonton.

Selain mengatur tingkah laku di depan kamera dan mengarahkan akting serta dialog, sutradara juga mengontrol posisi beserta gerak kamera, suara, pencahayaan, dan hal-hal lain yang menyambung kepada hasil akhir sebuah film. Dalam melaksanakan tanggung jawabnya, sutradara bekerja bersama para kru film dan pemeran film, di antaranya penata fotografi, penata kostum, penata kamera dan lain sebagainya. Selain itu ia juga turut terlibat dalam proses pembuatan film mulai dari pra-produksi, produksi, hingga pasca produksi.

Berikut ini tugas-tugas dari seorang sutradara, seperti dilansir jadiBerita dari berbagai sumber.

Tahap Pra Produksi

Ilustrasi casting (Ragusanews)

Interpretasi Skenario (script conference)

1. Analisa skenario yang menyangkut isi cerita, struktur dramatik, penyajian informasi dan semua hal yang berhubungan dengan estetika dan tujuan artistik film.
2. Hasil analisa didiskusikan dengan semua Kepala Departemen (sinematografi, artistik, suara, editing) dan Produser untuk merumuskan konsep penyutradaraan film.

Pemilihan Kru

Sutradara dan Produser memilih serta menentukan kru yang akan terlibat di dalam produksi.

Casting

Sutradara menentukan dan melakukan casting terhadap para pemain utama dan pendukung yang dibantu oleh Asisten Sutradara dan Casting Director.

Latihan/rehearsal

1. Kepada pemain utama, sutradara menyampaikan visi dan misinya terhadap penokohan yang ada di dalam skenario, lalu mendiskusikannya dengan tujuan untuk membangun kesamaan persepsi karakter tokoh antara sutradara dan pemain utama.
2. Sutradara melakukan pembacaan skenario (reading) bersama seluruh pemain untuk membaca bagian dari dialog dan action pemain masing-masing.
3. Sutradara melakukan latihan pemeranan dengan pemain utama.
4. Sutradara melakukan evaluasi terhadap hasil latihan pemeranan yang telah direkam sebelumnya.

Hunting

1. Hunting lokasi bersama penata fotografi, penata artistik, asisten sutradara, dan manajer produksi
2. Menentukan lokasi yang akan digunakan shooting berdasarkan diskusi dengan penata fotografi, penata artistik, dan penata suara.
3. Sutradara memastikan lokasi berdasarkan semua aspek teknis

Perencanaan shot, blocking/planning coverage dan staging

1. Sutradara merumuskan dan menyusun director shot pada setiap scene yang ada di skenario.
2. Sutradara membuat ilustrasi staging pemain dan peletakan kamera ke dalam bentuk floor plan.
3. Sutradara membuat storyboard dibantu oleh storyboard artist.

Pra Produksi Final (Final Preproduction)

Sutradara melakukan diskusi/evaluasi bersama-sama dengan kru dan pemain utama untuk persiapan shooting yang terkait dengan teknis penyutradaraan dan artistik.

Tahap Produksi

Syuting film The Martian (Hollywood Reporter)

1. Berdasarkan breakdown shooting, sutradara menjelaskan adegannya kepada astrada (asisten sutradara) dan kru utama lainnya tentang urutan shot yang akan diambil (take).
2. Mengkoordinasikan kepada astrada untuk melakukan latihan blocking pemain yang disesuaikan dengan blocking kamera.
3. Sutradara memberikan pengarahan terhadap pemain apabila dirasa kurang dalam akting.
4. Sutradara mengambil keputusan yang cepat dan tepat dalam hal kreatif apabila ada persoalan di lapangan.
5. Melihat hasil shooting.

Tahap Pasca Produksi

Ilustrasi evaluasi hasil syuting (Indiewired)

1. Bila ada catatan khusus dari laboratorium (untuk produksi film) atau editor, sutradara melihat dan mengevaluasi hasil shooting/materi editing.
2. Melihat dan mendiskusikan dengan editor hasil rought cut dan fine cut.
3. Melakukan evaluasi tahap akhir dan diskusi dengan penata musik tentang ilustrasi musik yang telah dikonsepkan terlebih dulu pada saat pra produksi.
4. Melakukan evaluasi dan diskusi jalannya mixing berdasarkan konsep suara yang telah ditentukan pada saat pra produksi.
5. Berdasarkan konsep warna yang telah ditentukan pada saat pra produksi, sutradara melakukan koreksi warna di laboratorium/studio, setelah berdiskusi dengan produser dan penata fotografi. (tom)

Written by Hutomo Dwi

Cowok penyuka Jepang, dari bahasa, musik, sampai film dan animenya.

Dari Minyak Sayur, Ilmuwan Ciptakan Material Lebih Kuat dari Baja

5 Lagu Bertema Valentine Paling Romantis Sepanjang Masa