Percaya diri merupakan hal yang wajib dimiliki semua orang. Dengan rasa percaya diri, kamu bisa jadi lebih mudah bersosialisasi dengan masyarakat dan juga lebih mudah mengekspresikan dirimu. Tapi kalau rasa percaya diri yang kamu miliki berlebihan, tentunya tidak akan baik bagi kepribadianmu juga. Rasa percaya diri yang berlebihan disebut dengan narsis. Orang yang percaya diri dengan orang yang narsis memang beda-beda tipis. Banyak yang mengelak jika diri mereka disebut dengan narsis dan menganggap kalau diri mereka itu percaya diri, bukan narsis. Buat yang masih belum bisa membedakan orang yang percaya diri dengan orang yang narsis, JadiBerita akan memberikan lima tanda-tandanya buat kamu di bawah ini:
1.Perhatian
Orang yang narsis biasanya sangat haus akan perhatian, terutama perhatian orang-orang di sekitarnya. Mereka akan berbuat sesuatu untuk menarik perhatian banyak orang dengan mencari-cari sesuatu. Pengakuan dari orang sekitar sangat diperlukan oleh orang narsis karena mereka merasa dengan adanya perhatian dari orang sekitar, diri mereka menjadi lebih hidup. Lain halnya dengan orang yang percaya diri. Mereka sama sekali tidak mengharapkan perhatian orang lain karena biasanya orang yang percaya diri lebih cuek dan tidak mempermasalkan hal-hal yang dianggap sepele olehnya seperti perhatian dari orang lain.
2.Kesalahan
Jika berbuat kesalahan, orang yang narsis akan berusaha sebisa mungkin untuk menyembunyikannya karena mereka takut pada pengakuan orang dan mereka sangat peduli pada pendapat orang lain. Orang narsis cenderung menyalahkan orang lain dan lari dari tanggung jawab saat mereka melakukan kesalahan. Sementara orang yang percaya diri justru tanpa ragu mengakui kesalahannya dengan berani karena mereka tak takut dengan pendapat orang lain terhadapnya. Bagi orang yang percaya diri, jika mereka melakukan kesalahan, mereka akan belajar dari kesalahan tersebut dan akan memperbaiki diri mereka agar jadi lebih baik.
3.Intropeksi Diri
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, orang yang percaya diri tak akan ragu untuk mengintropeksi dirinya jika melakukan kesalahan. Apalagi jika merasa kalau diri mereka tidak lebih baik dari orang lain. Mereka akan berusaha sebisa mungkin untuk memperbaiki diri. Berbeda dengan orang yang narsis. Mereka selalu menganggap dirinya benar sehingga mereka tak mau mengakui kalau dalam diri mereka terdapat sifat buruk yang harus diperbaiki. Orang yang narsis menganggap kalau mereka mengintropeksi diri, berarti orang lain akan menganggap mereka sebagai pribadi yang tidak sempurna. Pendapat orang lain memang sangat berpengaruh pada orang-orang narsis.
4.Empati
Rasa empati yang dimiliki oleh orang narsis sangat rendah sekali. Meski mereka mempedulikan apa perkataan dan pendapat orang lain terhadap mereka, tapi mereka tidak peka terhadap sekitar terutama pada orang-orang yang membutuhkan pertolongan. Fokus mereka adalah pada diri mereka sendiri. Sedangkan orang yang percaya diri lebih memiliki rasa empati karena mereka sangat peka dan memperhatikan sekitarnya. Meski terlihat cuek dari luar, orang yang percaya diri memiliki hati yang lebih lembut sehingga mudah tergugah jika ada orang yang kesulitan.
5.Tingkat Sensitif
Berhubung orang narsis sangat peduli dengan apa yang dikatakan orang lain, mereka akan lebih sensitif dan mudah tersinggung. Apalagi jika mereka dikritik oleh seseorang. Mereka akan merasa tidak suka dan langsung ngambek tanpa alasan yang jelas. Orang narsis juga cenderung lebih pendendam. Sementara orang yang percaya diri tak suka memasukkan persoalan ke dalam hati dan tidak mudah tersinggung karena mereka lebih berpikiran terbuka. Saat ada orang yang tak suka, mereka tak mau ambil pusing karena mereka meyakini kalau dalam setiap tindakan seseorang pasti selalu ada alasan di baliknya.
Di antara orang-orang di sekitarmu, ada tidak yang termasuk orang yang percaya diri dan orang yang narsis? (jow)