Don't be Captious

Ario Anindito, Pemuda Indonesia di Balik Kesuksesan Komik-komik Marvel

Hutomo Dwi
Hutomo Dwi
Cowok penyuka Jepang, dari bahasa, musik, sampai film dan animenya.

Tak banyak seniman berbakat Indonesia yang hasil karyanya diakui secara internasional. Naamun ada satu seniman yang beruntung, yaitu Ario Anindito. Pria yang dikenal sebagai komikus lokal dan penata artistik iklan atau film di Indonesia ini dipercaya oleh Marvel untuk menggarap komik event besar yakni “Secret Empire: United”.

“Secret Empire: United” sendiri merupakan storyline Marvel yang mengangkat kisah Captain America yang ternyata adalah sosok agen Hydra. Plot twist dari kepribadian Captain America inilah yang kemudian dijadikan Marvel sebagai jualan utama. Dan kita harus bangga karena yang menggambar komik ini adalah putra bangsa, Ario Anindito.

Ario Anindito (Facebook)

 

“‘Secret Empire: United’ ini adalah salah satu event utama Marvel. Jadi, komik event utama itu sifatnya serius, jualan utama mereka, yang lagi hits-nya. Di luar itu ada komik sampingan, yang sifatnya hiburan aja,” jelas Ario seperti dikutip dari Kapanlagicom, Senin (19/6/2017).

Dalam komik ini, Ario memasukkan bermacam elemen kearifan lokal seperti koran lokal, bahasa Sunda, dan kuliner lokal Pisang Goreng. Tak lupa Ario juga menyisipkan sosok yang belum lama ini jadi viral yakni Macan Cisewu sebagai hiasan di sarung pedang salah satu tokoh Marvel, Deadpool.

BACA JUGA:  Cuma Ada Dua di Dunia, Lava Biru Salah Satunya Ada di Indonesia
Ario Anindito (Facebook)

 

Lalu bagaimana perjalanan Ario Anindito menjadi seorang komikus Marvel? “Awalnya saya sering upload gambar di internet lalu pada tahun 2010 saya dikontak oleh agensi pencari bakat di Italia. Dia mau jadi manajer saya. Nah pada tahun 2012, saya ditawari untuk bikin komik DC lewat manajer saya ini. Kebetulan pada waktu itu saya sedang ikut dalam pembuatan film ‘Finding Srimulat’ sebagai art director. Jadi akhirnya saya menggambar komik DC sambil syuting,” terangnya.

“Nah pada pertengahan 2014, Marvel melihat karya saya dan tertarik lalu mengontak saya untuk bergabung. Sampai sekarang,” imbuh pria yang juga menggarap gambar komik “Red Hood and The Outlaws” terbitan DC dan “Wolverines” terbitan Marvel.

Komik Wolverines (Marvel Database)

Ario mulai hobi menggambar sejak masih berusia 6 tahun dan beruntung orangtuanya mendukung hobi tersebut. Hingga pada saat kuliah Ario meneruskan ke jurusan Arsitektur dan kini sukses menjalani passion dalam dunia seni menggambar dan jadi komikus yang diperhitungkan secara internasional.

Saat ditanya tentang kesan terhadap macan Cisewu yang dimasukkannya ke dalam komik, Ario menjawab dengan bijak. “Saya sih suka sama bentuk patungnya, sama sekali nggak ada intensi menghina atau melecehkan ya, saya suka karena ikonik gitu. Tapi untuk lambang tentara memang kurang cocok jadi tepat sekali kalau keputusannya diganti,” ujarnya.

BACA JUGA:  STORY: Muji, Mahasiswa Indonesia Peraih Beasiswa S2 dari Turki

“Hanya saja orang-orang merasa kehilangan macan yang lama itu karena mukanya baik,” pungkasnya. Maka dari itu Ario memutuskan untuk mencantumkan Macan Cisewu dalam karakter Deadpool sebagai bentuk kenang-kenangan akan keberadaan macan lucu tersebut. (tom)

Latest article