Tahukah Anda? Sebenarnya, tubuh punya ikatan yang kuat dengan otak. Ketika otak menangkap sinyal bahwa Anda sedang stres, akan ada beberapa perubahan yang bisa Anda amati pada tubuh Anda. Seperti naik atau turunnya berat badan, kulit yang kusam, hingga pengelupasan pada kulit yang tak kunjung habis.
Biasanya, pengelupasan kulit ini umum terjadi pada masa-masa menjelang menstruasi atau ketika Anda menggunakan bantuan produk tertentu yang fungsinya untuk membantu mengelupas kulit, seperti dikutip Vemale.com, Kamis (27/2/2014)
Namun, hal ini juga terjadi ketika Anda stres, di mana kulit mengalami pengelupasan tanpa terkendali, bahkan di saat Anda tidak menggunakan produk apapun. Stres memicu beragam hal yang terjadi berantai pada tubuh Anda. Dimulai dengan pelepasan coticotropic atau CRH di otak, yang kemudian merangsang pelepasan kortisol, hormon yang terkait dengan stres.
Lalu, semua hormon stres ini berkumpul di dalam tubuh untuk dilepaskan melalui berbagai cara, salah satunya melalui kulit Anda. Ia kemudian menyebabkan peradangan di seluruh tubuh, menekan sistem kekebalan tubuh serta mengikatnya, menekan produksi minyak atau sebuk sehingga kulit tampak kering.
Stres pada tubuh juga dapat menyebabkan penyumbatan pada pori-pori dan akhirnya kulit meradang, di sinilah terbentuk jerawat yang dibantu oleh bakteri agar kondisinya semakin parah. (nha)