Cerita pilu datang dari Kendari, Sulawesi Tenggara. Seorang gadis kecil keterbelakangan mental bernama Miranda dengan segala daya dan upaya merawat ayahnya seorang diri yang lumpuh karena penyakit stroke.
Setiap hari, gadis berusia 10 tahun itu sangat tekun merawat sang ayah Andi Sukri Sondo yang terbaring tak berdaya di tempat tidur. Miranda melakukan ini selama dua tahun terakhir di kediamannya Jl Ir Soekarno Kel Dapu Dapura, Kec Kendari Barat, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara.
Miranda merawat ayahnya mulai dari menyuapkan makanan, membersihkan kotoran sampai memandikan ayahnya di atas tempat tidur. Setiap harinya Miranda mengambil makanan di rumah sepupunya yang tidak jauh dari tempat tinggal mereka.
“Miranda tekun sekali merawat ayahnya meski dia sendiri susah,” ujar Amri S Herman, tetangga Andi Sukri, seperti dikutip Merdeka.com, Jumat (28/2/2014)
Dulunya, Ayah Miranda adalah seorang pengusaha kayu yang punya rumah besar, mobil, motor dan rumah makan serta punya lahan pertanian. Sejak jatuh sakit sekitar 10 tahun yang lalu seluruh usahanya diambil alih oleh istrinya dan sejak saat itu pula bisnisnya mulai jatuh bangkrut.
Segala harta yang dimiliki hanya tersisa rumah tinggal saja. Belakangan istrinya meninggalkan Andi, dan harta satu- satunya milik Andi yaitu rumah dijual untuk membayar utang istrinya. Sisanya dipakai untuk bertahan hidup serta membeli obat.
Menurut cerita Amri, sekitar enam tahun yang lalu Andi pindah ke kota Kendari untuk numpang tinggal di rumah keponakan bersama anaknya Miranda. Rumah tumpangan itulah yang sekarang mereka huni.
Miranda sebenarnya pernah duduk di bangku SD, namun karena keterbelakangan mental dia duduk di kelas 1 selama 4 tahun. Sampai sekarang, Miranda tidak sekolah lagi.
Sejauh ini, belum ada perhatian dari perangkat desa atas nasib Miranda dan ayahnya. “Saya juga tidak tahu mengapa sampai sekarang perangkat desa belum memberi perhatian. Dengan alasan kemanusiaan, saya menceritakan kondisi yang dialami Miranda dan Pak Andi Sukri,” ujar Amri. (nha)