Kebanyakan orang Indonesia selalu menyertakan kerupuk sebagai bahan makanan pendamping, walaupun kita tahu bahwa kerupuk tidak mempunyai kandungan gizi yang banyak. Kerupuk juga biasanya disajikan kering agar lebih kriuk-kriuk. Namun di Kalimantan Barat, khususnya Kabupaten Kapuas Hulu, terdapat makanan yang bernama kerupuk basah.
Kerupuk basah ini bukanlah kerupuk biasa yang dicampurkan dengan air atau dicelup ke dalam kuah. Dilansir situs Nutrisi untuk Bangsa, Senin (10/3/2014), kerupuk basah atau â??temetâ?? dalam bahasa Kapuas Hulu merupakan makanan olahan dari Ikan khusus yaitu ikan Belidak yang hanya ditemui di sungai Kalimantan Barat. Ikan tersebut sedikit memiliki tulang kecil dan tulang besarnya hanya berada di tengah. Meski demikian, ikan ini cukup berlemak.
Jika Anda pernah memakan siomay atau pempek, maka kerupuk basah ini mirip dengan kedua makanan tersebut. Yang membedakannya hanyalah bentuk kerupuk basah ini berbentuk bulat panjang, seperti lontong yang dipotong-potong. Untuk pembuatannya juga tidak terlalu sulit.
Pertama, ikan Belidak dikeruk dagingnya dan dipisahkan dari tulang dan kulitnya, lalu kemudian dicampurkan dengan bumbu bawang putih, merica, penyedap rasa dan garam. Setelah itu, ikannya ditambahkan dengan tepung sagu atau kanji putih dengan perbandingan 2 bagian daging ikan dan 1 bagian tepung untuk menghasilkan rasa yang mantap. Masukkan tepung perlahan lahan sambil terus diuleni hingga kenyal. Setelah itu dibentuk bulat panjang dan dimasukkan kedalam air mendidih, dimasak hingga mengapung lalu diangkat.
Agar lebih nikmat, Anda bisa menikmati makanan ini dengan cocolan sambalnya yang berupa sambal kacang pedas dan gurih. Berbeda dengan kerupuk biasa yang tidak memiliki gizi, kerupuk basah ini mengandung Omega 3, asam amino, serta vitamin A,B dan D dari ikan dan karbohidrat dari tepung sagu, sehingga makanan ini cocok untuk dijadikan bahan makanan anak dan remaja untuk perkembangan otak dan otot. (tom)