Mungkin Anda sudah mengetahui kalau flu atau pilek bisa menular. Namun tahukah Anda kalau stres ternyata juga bisa menular layaknya flu?
Dilansir dari womansday.com, Jumat (28/3/2014), penelitian pada bulan Maret 2012 lalu di Social Neuroscience menemukan bahwa melihat orang yang stres atau khawatir dapat membuat hormon stres kortisol kita meningkat. Di penelitian yang lain, yaitu dari Social Cognitive and Affective Neuroscience menyebutkan bahwa kita bisa lebih peka terhadap bau dari keringat orang stres yang tidak bisa benar-benar kita sadari keberadaannya. Hal itu mengakibatkan diri kita merasa tidak nyaman ketika berada di dekat orang yang sedang stres.
Selain stres, pola pikir negatif yang dimiliki seseorang juga bisa menular. Misalnya ketika Anda tinggal sekamar atau seasrama dengan orang-orang yang cenderung memiliki pemikiran negatif akan segala hal, Anda pun bisa langsung tertular memiliki pemikiran negatif. Hal itu juga berlaku sebaliknya, jika orang di sekitar Anda berpikiran positif dan selalu senang, maka Anda juga akan ikut senang. Guillaume Dezecache, PhD seorang peneliti postdoctoral di University of St. Andrews mengungkapkan bahwa emosi kita bisa dengan cepat dan langsung disalurkan ke orang lain, meskipun tidak disengaja.
Jika ada pada saat-saat tertentu Anda merasa tidak bersemangat atau tidak bahagia, Anda bisa coba dekati orang-orang yang sedang bahagia dan untuk sementara waktu jauhi orang-orang yang sedang stres atau kalut dengan masalahnya sendiri. Siapa tahu dengan mendekati orang yang sedang bahagia, Anda akan juga tertular rasa bahagia tersebut. (tom)