Dewasa ini, setiap orang tentunya memberikan reaksi yang berbeda apabila ditunjukkan gambar-gambar yang seksi. Dari respons tersebut Anda bisa mengetahui seseorang itu memiliki banyak pasangan seksual atau tidak.
Terkait hal ini, penelitian dari University of California Los Angeles (UCLA) menemukan bahwa respons otak seseorang dengan melihat foto seksi berhubungan dengan jumlah pasangan seksualnya. Penelitian ini dipimpin Nicole Prause, seorang ilmuwan dari Departemen Psikiatri di UCLA Semel Institute for Neuroscience and Human Behavior.
Dalam penelitian ini, prause dan rekan-rekannya menggunakan electroencephalogram ( EEG ) untuk mengukur aktivitas listrik jenis tertentu di otak karena melihat gambar-gambar yang romantis, porno, dan beberapa yang tak ada hubungannya dengan seks.
Para ilmuwan berusaha memahami bagaimana otak merespons gambar seksi dan membuat intervensi stimulasi di otak dalam rangka mengurangi kepekaan terhadap sesuatu yang beraroma seksual. Cara ini diharapkan bisa mengurangi kecenderungan beberapa orang terlibat dalam kegiatan seksual yang berisiko.
“Ini adalah data pertama yang kami ketahui bahwa respons otak berhubungan ke perilaku seksual berisiko,” kata Prause, seperti dilansir situs UCLA, Rabu (21/5/2014).
Penelitian ini melibatkan 40 pria dan 22 perempuan usia 18-40 tahun. Responden menyelesaikan kuesioner untuk mengetahui berapa banyak pasangan dalam 12 bulan terakhir.
Lalu, responden diperlihatkan 225 gambar, termasuk yang tak seksi, gambar menyenangkan (seperti skydiving), gambar netral, gambar seksual mulai dari tak terlalu vulgar hingga sangat vulgar.
Saat melihat gambar, aktivitas otak responden diukur dengan EEG. Hasilnya menunjukkan, orang-orang yang otaknya merespons sangat kuat bahkan untuk gambar yang kurang seksi tampaknya begitu bergairah dalam kehidupan seksual di dunia nyata.
Intinya, peserta yang memiliki banyak pasangan seksual meresponse positif terhadap gambar yang kurang seksi dan seksi. Sedangkan responden yang memiliki sedikit pasangan seksual menunjukkan penurunan respons potensial terhadap gambar seksi. (nha)