Kota Jakarta kemarin telah merayakan ulang tahunnya yang ke-487. Dalam rangka memperingati ultah kota Jakarta itu, seorang sineas bernama Lucky Kuswandi membuat film mengenai kota Jakarta ini, dengan judul “Selamat Pagi, Malam”.
Jakarta telah berubah, itu yang terbesit di benak Lucky Kuswandi saat pulang ke ibu kota setelah menyelesaikan studi film di New York. Hal itu pulalah yang membuat Lucky ingin membuat film mengenai kota Jakarta dan kompleksitas penduduknya.
Film ini mengenalkan kita pada tiga karakter sentral yang kesemuanya adalah wanita. Ada Gia, pembuat film asal New York yang kembali ke Jakarta untuk bertemu dengan Naomi, Ci Surya yang mendapati mendiang suaminya berhubungan dengan penyanyi bar kelas bawah, serta pegawai tempat fitnes bernama Indri yang berkencan dengan pria kaya agar status sosialnya berubah.
Film produksi Kepompong Gendut dan Soda Machine ini menggunakan teknik penceritaan interwoven, dimana tokoh Gia, Ci Surya dan Indri berhasil dituturkan secara kuat serta bersinergi dengan setting ibu kota dan segala pernak perniknya. Dialog serta adegan-adegannya juga sesuai dengan kondisi kota Jakarta sekarang, dan penonton diajak untuk mengintrospeksi dirinya sendiri. Film ini juga memiliki pesan yang ingin disampaikan dengan cara sederhana, namun tetap mengena.
Dengan budget minimalis, film “Selamat Pagi, Malam” tampak kaya karena keintiman Lucky Kuswandi sebagai sutradara dan penulis naskah dalam menyorot Jakarta. Film ini dibintangi oleh Adinia Wirasti, Marissa Anita, Dayu Wijanto, Ina Panggabean, dan beberapa pemain baru lainnya.
Bagi Anda yang ingin melihat bagaimana suasana serta cerita kota Jakarta dilihat dari sudut pandang Lucky, maka Anda bisa langsung menonton film “Selamat Pagi, Malam” ini, karena film ini telah diputar di bioskop Indonesia pada tanggal 19 Juli kemarin. (tom)