Dewasa ini, donor darah adalah kegiatan sosial yang sangat berguna bagi diri sendiri orang lain. Pasalnya, donor darah dapat membuat orang lebih sehat.
Belum lama ini, penelitian mengklaim bahwa donor darah mampu turunkan risiko penyakit jantung. Peneliti dari Australia menemukan bahwa risiko penyakit jantung akan berpengaruh pada orang yang bekerja secara shift dan sering bepergian.
Namun, efek ini bisa dihilangkan dengan memproduksi sel darah baru, salah satunya adalah dengan mendonorkan darah agar tubuh terpicu untuk memproduksi sel darah merah yang masih segar.
Untuk membuktikan, peneliti yang dipimpin oleh Dr Margit Egg ini melakukan pengamatan terhadap zebrafish yang memiliki tingkat keaktifan sama seperti manusia.
Ikan ini dibuat melakukan kegiatan dalam sistem shift sama seperti karyawan yang melakukan kerja shift setiap harinya. Lalu, peneliti menemukan bahwa ikan yang melakukan kegiatan shift memiliki sel darah merah yang menumpuk pada pembuluh darah.
“Biasanya terdapat keseimbangan antara produksi sel darah merah baru dengan yang dihilangkan dari tubuh. Biasanya sel darah merah yang tua akan menempel pada lever dan dibersihkan oleh sel darah putih. Namun keadaan seperti kerja shift bisa mengganggu proses ini sehingga sel darah merah yang tua menumpuk pada pembuluh darah,” kata Dr Egg, seperti dikutip oleh Science Daily, Rabu (09/07/2014).
Dengan kata lain, penelitian ini menyatakan, melakukan donor darah dapat dikatakan sebagai cara tepat dan mudah untuk menurunkan risiko penyakit jantung.
Tak hanya itu, melakukan donor darah juga bisa menjaga kesehatan sistem kardiovaskular pada pekerja shift. Meski demikian, hingga saat ini Dr Egg dan kawan-kawan masih melakukan pengamatan lebih lanjut apakah bekerja secara shift juga mempengaruhi kesehatan sistem lain pada tubuh atau tidak. (nha)