Anda pasti sudah familiar dengan makanan yang bernama bubur. Buru sendiri terdiri dari beberapa macam, seperti bubur ayam, bubur ketan hitam, bubur sumsum, atau bubur lainnya. Namun ada satu bubur yang cukup unik, yaitu bubur pedas. Seperti apa bubur pedas ini?
Bubur pedas merupakan makanan khas masyarakat Melayu di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, untuk berbuka puasa di bulan Ramadan. Dilansir dari Merdeka, Jumat (25/7/2014), bubur pedas merupakan makanan khas yang sudah ada sejak zaman kerajaan Melayu dahulu kala.
“Makanan bubur pedas ini merupakan makanan kuliner warga Melayu saat berbuka puasa,” kata salah seorang pembuat bubur pedas Safiah, di Stabat. Dikatakannya bahwa makanan khas Melayu Langkat ini sangat diminati, dan ini salah satu makanan yang wajib untuk dicicipi di setiap datangnya bulan suci Ramadan. Konon menurut ceritanya, bubur pedas merupakan kuliner warisan Kesultanan Deli, yang selalu dinikmati selama bulan Ramadan sejak tahun 1909.
Makanan khas Melayu ini tidak hanya lezat tapi juga bisa menjadi makanan penghangat tubuh. Bubur khas Melayu ini memiliki rasa dan aroma yang sangat khas, berwarna kuning pekat dengan kuah santan kental, diirisi daun mangkokan, daun jambu biji, serta daun ketumbar.
Menurut Safiah, bubur pedas ini selain enak juga menyehatkan. Safiah juga menyampaikan cara pembuatan bubur pedas ini. Bubur ini memakai beras sebagai bahan dasar bubur, ditanak dicampur dengan berbagai macam rempah-rempah, seperti kunyit, temu kunci, temu hitam, jintan serai, temu mangga, dan puluhan macam jenis rempah lainnya. Sementara untuk campurannya biasanya menggunakan potongan dada ayam serta udang segar.
Uniknya lagi, kata Safiah, bubur pedas juga bisa menggunakan sayuran yang biasanya tidak dipakai. Seperti daun mangkokan, daun mengkudu, daun jeruk, daun kunyit, dan daun jambu biji, yang diiris halus dan dicampurkan saat memasaknya. Cara memasaknya juga cukup unik, di mana bubur pedas dimasak dalam panci atau wajan berukuran sangat besar, ditaruh di atas tungku dengan api kayu bakar dan digodok menjadi satu secara perlahan-lahan.
Seiring dengan berkembangnya zaman, bubur pedas pun mengalami perubahan dalam pemakaian rempah, ini dikerenakan sebagian besar rempah itu sudah sulit ditemukan. Meskipun begitu, penggemar bubur pedas justru semakin meningkat, tidak sedikit orang yang penasaran akan mencicipi lezatnya makanan khas Melayu untuk berbuka puasa ini. Apakah Anda juga termasuk salah satu yang penasaran dengan makanan ini? (tom)