Setiap orang tua yang memiliki anak pasti ingin melihat buah hati yang dicintainya menikah saat memasuki usia dewasa. Menikah dengan seseorang yang baik dan bisa membahagiakan hidup anaknya seperti saat diasuh orang tua merupakan kebahagiaan tersendiri yang tiada duanya. Terlebih lagi jika sang anak sudah melahirkan buah hatinya sendiri dan memberikan orang tua seorang cucu, sungguh bertambah lengkap kebahagiaan para orang tua di dunia.
Namun berbeda dengan Whitney Moore, jika biasanya suatu pernikahan dilakukan bersama seorang pendamping. Whitney Moore justru melakukannya tanpa didampingi seorang mempelai pria. Kok bisa?
Dikurip dari vemale.com (Sabtu, 26/7/2014), pernikahan tersebut dilakukannya untuk kado sang ayah yang memiliki sakit parah. Ayah Whitney didiagnosis menderita kanker yang sudah parah, dan usianya hanya tinggal beberapa bulan.
Mengetahui hal tersebut, Whitney pun merasa marah terhadap Tuhan saat itu. Whitney menganggap ayahnya bukan sekedar ayah tetapi juga sahabat baik dalam hidupnya. “Saya mempertanyakan hal ini. Saya marah. Saya bertanya kepada Tuhan dan saya marah pada Tuhan saat itu. Saya ingin tahu, kenapa harus ayah saya,” kata Whitney.
Namun Ia tak mau berlarut-larut dalam kesedihan dan menyalahkan Tuhan. ingin menghabiskan waktu yang tersisa untuk membahagiakan sang Ayah. Kemudian Ia memiliki sebuah ide yang terinspirasi oleh seorang gadis bernama Zets yang berusia 11 tahun yang menderita kanker dan melakukan pernikahan pura-pura dan berjalan di altar bersama dengan sang Ayah.
Hal tersebut kemudian direncanakan oleh sang Ayah dan adik laki-laki Whitney. Mereka bertiga lantas melangsungkan sebuah pernikahan yang emosional. Walaupun tak nyata, David, sang Ayah mengaku senang bisa merasakan bagaimana rasanya mendampingi putrinya berjalan di altar, berdansa, bahkan menangis haru di pernikahan putrinya tersebut.(dea)