Superkilen, Taman Bernuansa 60 Negara di Dunia

Janah

Denmark termasuk salah satu negara dengan beragam keindahan yang dihadirkan pada objek wisata di dalamnya. Tak heran jika banyak wisatawan yang acapkali mengunjungi Denmark baik untuk berlibur maupun berjalan-jalan saja.

Salah satu tempat menarik di Denmark adalah Superkilen. Tempat ini adalah sebuah taman umum proyek pembangunan paling genius di dunia. Dilansir Merdeka.com, Sabtu (2/8/2014), Superkilen dianggap sebagai salah satu lingkungan paling beragam secara etnis dan dinilai sangat menantang secara sosial.

Taman indah ini dibangun di distrik Norrebro, Kopenhagen, Denmark. Superkilen dirancang oleh kelompok seni Superflex dengan berkolaborasi dengan para arsitek BIG dan perusahaan arsitektur lansekap Jerman, Topotek1.

Superkilen dididirikan dengan menampilkan unsur-unsur artistik dari puluhan negara di seluruh dunia. Tercatat ada lebih dari 60 negara yang telah menyumbangkan ide dan artefak untuk taman umum tersebut.

Luas Superkilen mencapai 30.000 meter persegi. Taman ini dibagi atas tiga segmen warna yakni merah terang, oranye dan merah muda. Selain menghadirkan warna terang, Superkilen juga dihiasi oleh warna gelap di pusat taman. Ini bisa dilihat di alun-alun taman yang memiliki lansekap yang dihiasi dengan garis putih.

Sedangkan, taman yang didominasi warna hijau menggambarkan perbukitan, pohon-pohon dan tanaman yang cocok untuk tempat piknik, olahraga dan berjalan-jalan dengan hewan peliharaan.

Di sini, terdapat sejumlah objek yang secara khusus diimpor atau diduplikasi dari desain asing, seperti misalnya ayunan dari Irak, bangku dari Brasil, air mancur dari Maroko dan tempat sampah dari Inggris.

“Ketika tim kami diundang untuk mengusulkan proyek di lingkungan ini, kami menyadari bahwa kami harus berbuat lebih dari hanya sekadar desain perkotaan biasa. Maka, kami memutuskan untuk mengumpulkan para lokal genius dan mereka yang memiliki pengalaman global untuk menciptakan sebuah desain terbaik di dunia yang terdiri dari 60 negara yang berbeda budaya,” tutur Nanna Gyldholm Moller, pimpin proyek BIG. (nha)

Bagikan:

Janah

Simple Girl