Apa yang terbesit di pikiran Anda saat mendengar kata air terjun. Pastinya Anda akan berpikir bahwa air terjun adalah sebuah pemandangan yang berasal dari alam dengan sejuta pesona di dalamnya. Namun, jika mendengar nama Air Terjun Darah, apakah Anda masih setuju bahwa tempat ini juga sama indahnya dengan air terjun pada umumnya.
Air Terjun Darah saat ini menjadi pembicaraan publik. Pasalnya, tempat ini mengalirkah air berwarna merah layaknya darah. Air terjun yang terletak di Antartika ini memiliki kecepatan aliran yang agak lambat.
Tak sedikit orang yang menduga bahwa warna merah yang berasal air terjun tersebut lantaran terdapatnya aktivitas makhluk gaib atau kegiatan alien dari planet lain. Namun, ada sebagian orang yang berpendapat bahwa pengaruh mistis yang berada di tempat itu dirasa sangat janggal,
Di sisi lain, muncul pendapat dari seorang Geolog yang pertama kali menemukan air terjun berdarah ini pada tahun 1991 di lembah Mc Murdo, wilayah Kutub Selatan. Seperti dilansir AmusingPlanet, Senin (18/8/2014), ahli Geolog itu mengatakan bahwa warna merah tersebut berasal dari ganggang merah. Namun, rupanya sifat dasar ganggang tersebut lebih dari yang diduga sebelumnya.
Sekitar 2 juta tahun silam, kemungkinan ditemukan Gletser Taylor yang berada di bawah aliran air yang mengandung kumpulan mikroba kuno dan terisolasi di bawah aliran es yang sangat tebal. Kemudian, mikroba ini tumbuh dengan sendirinya secara alami, tanpa cahaya, panas dan oksigen pada kondisi salinitas tinggi dan kaya zat besi. Alhasil, kondisi tersebut menghasilkan warna merah layaknya darah.
Lebih lanjut laman Odditycentral ikut membeberkan penyebab air terjun itu berwarna merah pekat. Laman itu berpendapat air terjun ini terjadi akibat celah dari gletser yang membuat air subglacial keluar. Selanjutnya, peristiwa ini akan membentuk air terjun tanpa mencemari ekosistem di dalamnya. Terkait hal ini, para ilmuwan menduga bahwa biasanya air terjun berwarna merah terjadi di planet lain misalnya Jupiter atau Mars. (nha)