Kebanyakan orang akan stres ketika harus kehilangan salah satu anggota tubuhnya secara tragis. Begitu pula halnya dengan Sopyan, pria asal Solo yang kini harus menjalani hari-harinya tanpa kedua telapak tangannya.
Dikutip dari solopos.com (Rabu, 20/8/2014), Sopyan merupakan seorang binaan dari Balai Besar Rehabilitasi Sosial Bina Daksa (BBRSBD) Prof. Dr. Soeharso, Solo. Ia menceritakan bagaimana akhirnya Ia harus kehilangan kedua telapak tangannya.
Selama 24 tahun, Sopyan seperti manusia normal lainnya memiliki anggota tubuh yang lengkap termasuk kedua telapak tangan. Namun sebuah peristiwa naas terjadi pada Maret 2013 lalu yang mengubah jalan hidup Sopyan.
Saat itu Sopyan bekerja di sebuah CV pembuatan baja ringan di Lombok. Ia dan keenam rekan kerjanya diminta memasang sebuah rangka atap di salah satu sekolah di Lombok. Saat sedang memasang rangka atap sekolah, ternyata ada bagian yang terbalik. Sopyan pun berusaha memutar besi sepanjang enam meter itu, namun tak disangka besi itu mengenai kabel listrik yang ada di dekat atap sekolah
Dengan seketika, kedua tangan Sopyan yang sedang memgang besi terbakar dan beberapa bagian tubuhnya pun ikut terbakar.
Ketika diperiksa di rumah sakit, sang dokter menyatakan hidup Sopyan tidak akan berjalan lama. Nyatanya takdir berkata lain, Sopyan masih bisa bertahan hidup hingga sekarang meski harus kehilangan kedua tangannya.
Ia pun kemudian mendapat binaan di Solo dan memperoleh pelatihan fotografi, meski tak memiliki kedua tangan, Sopyan tetap semangat menjalani pelatihan tersebut. Selama di binaan, Sopyan berlatih berbagai hal seperti dasar-dasar fotografi, pengenalan alat fotografi dan praktik menggunakan alat, teori editing foto dan praktik.
Sang pelatih mengatakan, walaupun tidak diharapkan lulus sebagai fotografer, tapi setiap binaan diharapkan selalu mengambil peluang untuk bisa menjalani hidup mandiri dan tidak bergantung pada orang lain.(dea)