Tujuh film karya anak bangsa berhasil masuk dalam Bali International Film Festival (Balinale) 2014 yang akan digelar 12 hingga 18 Oktober mendatang di Kuta, Bali. Salah satu di antara film itu adalah â??Slank Nggak Ada Matinyaâ? yang diproduksi Starvision Plus. Abdee Negara selaku gitaris Slank pun sangat bangga dengan pencapaian ini.
“Saya mewakili Slank sangat bangga film Slank bisa dibawa ke festival ini. Sebetulnya dunia film buat Slank baru ya. Mulai awalnya ikutan di soundtrack, bikin scoring sampai akhirnya buat empat film, film pendek, dokumentari, ‘Generasi Biru’ dan ‘Slank Nggak Ada Matinya’,” ungkap Abdee seperti dilansir dari detikHot, Sabtu (27/9/2014).
Kebanggaan serupa dirasakan Hanny R. Saputra. Hanny merupakan sutradara film â??12 Menit untuk Selamanyaâ? yang juga berhasil masuk festival film tahunan ini. “Sebuah kebanggaan film kita disejajarkan dengan film-film internasional. Apalagi buat saya, ’12 Menit untuk Selamanya’ itu film inspirasi pertama yang saya buat,” akunya.
Selain dua film di atas, lima film Indonesia yang berhasil masuk Balinale 2014 yakni â??Bajaj Bajuri the Movieâ?, â??Againâ?, â??Perjalananâ?, â??Maryamâ?, dan â??Urbanus Apartemenitusâ?. Mereka akan bersaing dengan 52 film bermutu lainnya dari berbagai penjuru dunia. Film-film ini memiliki kans yang sama untuk memenangkan penghargaan.
â??Film dari Indonesia akan mempunyai kesempatan yang sama untuk menang. Mereka berhadapan langsung dengan film dari luar. Kami tidak mengelompokkan atau memisahkan film lokal dan luar,” terang Deborah Gabinetti, salah satu penggagas Balinale.
Balinale 2014 sendiri telah menyiapkan penghargaan dalam lima kategori, yakni Best Short Film, Best Feature Film, Best Documentary Film, Best Overal Film, dan Special Recognition or Appreciation. Pemenang ditentukan oleh para penonton yang hadir di festival ini. (nrl)