Don't be Captious

STORY: Pemuda Tampan Beri Pelukan Gratis untuk Perdamaian

Hutomo Dwi
Hutomo Dwi
Cowok penyuka Jepang, dari bahasa, musik, sampai film dan animenya.

Kaum wanita umumnya jelas senang dan ingin mendapatkan pelukan dari seorang pria tampan. Kini mereka bisa mendapatkannya dengan gratis. Pasalnya, pria asal Jepang bernama Koichi Kuwabara membagikan pelukan gratis secara sukarela untuk siapa saja.

Dilansir dari Oddity Central, Senin (29/9/2014), selama tiga tahun terakhir Koichi berkeliling Jepang untuk memberikan pelukan kepada sebanyak mungkin orang yang ditemuinya. Petualangannya ini dimulai sejak bulan Agustus 2011 setelah lulus dari universitas. Ia berkunjung ke beberapa kota di Tiongkok, Hong Kong, Korea Selatan dan Taiwan. Di setiap negara yang ia kunjungi, sambil berjalan Koichi mengangkat selembar papan yang menampilkan bendera Jepang dan negara yang sedang ia kunjungi dan tulisan Free Hugs For Peace.

Aksi pelukan gratis ini Koichi lakukan untuk mengkampanyekan perdamaian di Asia. Calon guru ini ingin menyampaikan kepada semua warga Asia untuk menjaga perdamaian. Koichi prihatin dengan konflik yang melanda negara-negara Asia belakangan ini. Ia ingin mendorong negara-negara tetangga untuk menghentikan kebencian dan aksi saling hina karena konflik politik antar negara. Sebab meskipun memiliki banyak perbedaan, menurut Koichi pada dasarnya orang Asia memiliki banyak kesamaan untuk bersatu.

“Hanya karena kita tidak setuju pada beberapa isu teritorial tidak berarti kita tidak bisa berteman,” kata Koichi pada video yang ia unggah di YouTube. “Kita semua sama. Saya ingin orang-orang menyadari hal ini dengan menonton video saya.”

Koichi tidak ingin kelak ia menjadi guru yang cuma bisa mengajarkan pentingnya perdamaian kepada murid-muridnya hanya dari deretan tulisan di buku teks. Ia ingin memberitahu murid-muridnya apa yang telah ia lihat dan pelajari melalui aksi Free Hugs For Peace ini.

Walaupun begitu aksi damai Koichi tidak selalu disambut hangat oleh warga negara yang dikunjunginya. Saat berkunjung ke Korea ia sempat dimarahi seorang pria tua dan diminta untuk menyingkir. Sementara di Tiongkok ia sempat diamankan beberapa orang polisi dan diantarkan ke stasiun. Maklum, hubungan kedua negara itu dengan Jepang memang sedang kurang baik. Jadi wajar kalau kedatangan Koichi sebagai warga Jepang sedikit-banyak telah mengundang prasangka dari penduduk setempat. Tetapi selebihnya ia senang karena cukup banyak orang yang menyambutnya dengan ramah.

“Saya pikir itu adalah tindakan kecil, tetapi mungkin bisa mengubah dunia dengan memecah hambatan psikologis yang ada,” katanya. Lebih jauh lagi, pria ini memimpikan hari ketika Perdana Menteri Jepang dan Presiden Korea Selatan berbagi pelukan. “Saya pikir saya akan menangis kalau hal itu sampai terjadi,” pungkasnya. (tom)

Latest article