Berkunjung ke Kota Pagoda di Myanmar

Berkunjung ke ibu kota Myanmar, Anda akan melihat pemandangan pagonya yang mencolok dan sangat khas yakni Shwedagon Pagoda. Ciri khas kota Yangon tersebut benar-benar memukau, dengan pagoda berwarna emas yang tingginya mencapai 99 meter.

Pagoda tersebut pun memiliki kisah dan sejarahnya sendiri yang berkaitan dengan Myanmar. Dikutip dari Detik Travel (Sabtu, 18/10/2014), pagoda Shwedagon sudah berdiri sejak 2.600 tahun yang lalu, yang membuat pagoda ini merupakan bangunan tertua di Myanmar. Tapi ada sejumlah arkeolog yang berpendapat, pago ini sudah berdiri pada abad ke-6 dan ke-10 Masehi oleh etnis Mon.

Stupa yang diyakini dibangun oleh etnis Mon itu diyakini pernah roboh dan diabaikan. Kemudian difungsikan kembali pada abad ke-14 oleh Raja Mon Binnya U dan didirikan dengan tinggi mencapai 18 meter. Seratus tahun kemudian, Ratu Shin Sawbu (1453-1472) menyerahkan kekayaan milikinya yakni emas yang beratnya mencapai 40 kilogram. Emas itu kemudian dibuat daun emas untuk menutupi permukaan stupa yang ada pada pagoda.

Menantu Ratu Shin Sawbu yang bernama Dhammazedi, juga mengikuti langkah sang mertua dengan menyumbangkan kekayaannya dalam bentuk emas dan membangun stupa yang lebih tinggi yang mencapai 40 meter. Stupa sengaja dibangun tinggi agar sang mertua pada saat-saat terakhirnya yang beristirahat di Dagon dapat melihat puncak stupa yang tinggi dan bisa terlihat dari kejauhan.

Kini kompleks pagoda Shwedagon menjadi tempat wisata sejarah yang diminati para pengunjung, baik turis lokal maupun mancanegara. Pagoda itu terletak di atas lahan seluas 5 hektar di atas sebuah bukit dengan ktinggian 58 meter di atas permukaan laut. Pagoda ini pernah rusak akibat guncangan gempa pada tahun 1970, namun kini bentuknya telah disempurnakan.(dea)

Written by Ardy Messi

Work in PR agency, Strategic Planner wannabe, a bikers, a cyclist, music and movie freak, Barca fans.

Water Blow, Wahana Air Seru di Nusa Dua

Menikmati Nasi Timbel Sari Boboko BSD