Nasi Goreng Bistik Astana Anyar, Inovasi Baru dari Bandung

Hutomo Dwi

Kuliner Bandung tak hanya terkenal karena rasanya yang enak, tapi juga kaya akan inovasi. Ada satu kuliner unik di Bandung yang bisa dibilang turut mewakili citarasa dan inovasi ala Bandung ini, namanya adalah Nasi Goreng Bistik Astana Anyar (sering disebut juga Nasi Goreng Bistik AA).

Astana Anyar merujuk pada nama jalan yang menjadi lokasi berjualan, sementara Nasi Goreng Bistik adalah perpaduan antara nasi goreng dengan bistik ayam yang renyah. Nasi goreng mungkin bukan lagi menu istimewa bagi kebanyakan orang Indonesia, tapi dengan sedikit sentuhan inovasi makanan ini takkan lagi terasa membosankan.

Walaupun menu yang dijual terkesan modern, Nasi Bistik AA bukanlah resto mentereng dengan desain interior yang cantik dan lampu gemerlapan. Sebaliknya, di sini pembeli hanya akan menemukan gerobak makanan yang berada di pinggir jalan. Penerangan di sekitarnya pun seadanya, bahkan cenderung remang-remang. Beberapa bangku kecil disediakan untuk menampung pembeli yang makan di tempat.

Dari segi kenyamanan mungkin agak kurang, meski begitu Nasi Bistik AA termasuk salah satu tujuan kuliner malam favorit di Bandung. Kalau malam tiba, bisa dipastikan berbagai jenis kendaraan bermotor berjajar rapi di sekitar warung. Tak jarang pembeli memilih bersantap di kendaraannya karena tempat duduk di warung ini terbatas.

Dilansir dari Kabar Kuliner, Sabtu (8/11/2014), ada beberapa pilihan menu yang ditawarkan, antara lain ada Nasi Bistik, Nasi Cah Jamur, Nasi Fuyunghai, Nasi Capcay, Nasi Kuluyuk, Nasi Goreng Bistik, Mie Goreng, Mie Kuah, Kwetiaw Goreng, dan Bihun Goreng. Yang paling favorit tentu saja Nasi Goreng Bistik-nya. Bumbu nasi gorengnya barangkali tak jauh berbeda dengan yang lain, yang membuatnya istimewa adalah topping bistik ayam lengkap dengan sayuran dan sausnya.

Bistik ayamnya berupa ayam goreng tepung yang renyah dan berukuran cukup besar. Saking besarnya sampai nasi goreng di bawahnya nyaris tak terlihat. Sayurannya terdiri dari buncis dan wortel yang dipotong memanjang dengan tingkat kematangan yang cukup baik, tak terlalu lembek. Warna sayurannya pun masih terlihat cantik sehingga menambah selera makan. Ada pula kentang goreng yang dipotong tipis dan rasanya gurih. Topping yang sama bisa ditemukan pada Nasi Bistik, cuma yang satu ini menggunakan nasi biasa.

Harga seporsi makanan di warung Nasi Bistik AA tak terlalu mahal. Setidaknya masih sepadan dengan dengan citarasa dan porsi yang ditawarkan. Mungkin inilah alasan utama yang membuat banyak orang terus berdatangan ke tempat ini. Mereka ingin bersantap malam dengan menu istimewa tanpa harus merogoh kocek terlalu dalam. (tom)

Bagikan:

Hutomo Dwi

Cowok penyuka Jepang, dari bahasa, musik, sampai film dan animenya.