Le Mat, Desa Ular di Vietnam

Hutomo Dwi

Di Vietnam, tepatnya di pinggiran kota Hanoi terdapat wilayah yang dikenal sebagai desa ular. Desa bernama Le Mat itu terkenal karena sebagian besar penduduknya berprofesi sebagai penangkap ular dan pawang ular.

Dilansir dari Tourist in Vietnam, Senin (10/11/2014), sejak dulu Le Mat memang sudah terkenal sebagai desa ular. Mereka bahkan punya festival ular, di mana para penduduk mengadakan karnaval sambil berpakaian tradisional sejenis barongsai berbentuk ular kobra diarak keliling desa.

Tak hanya itu. Menurut situs Hanoi Travel, semua keluarga yang tinggal di desa ini dipastikan memiliki ular peliharaan. Beberapa orang membudidayakannya untuk dipasarkan ke Hanoi, untuk khusus diolah oleh restoran-restoran kelas atas.

Tetapi sampai tahun 1999, hanya 5 persen penduduk Le Mat yang menjadi penangkap ular. Sisanya menyambung hidup dengan menanam padi. Tetapi seiring meningkatnya pariwisata Le Mat sebagai desa ular, sebagian besar warganya beralih profesi menjadi penangkap ular.

Yang cukup menarik perhatian dari desa ini selain mata pencaharian penduduknya adalah makanan atau kulinernya. Sekarang wisatawan lokal maupun asing berdatangan ke Le Mat untuk merasakan sensasi kuliner ekstrem berbahan dasar ular. Untuk permulaan, pengunjung bisa memesan empedu dan darah segar ular kobra. Salah satu dari sekian banyak penangkap ular di Le Mat akan menyiapkan seekor kobra hidup untuk disembelih dan dihidangkan di hadapan pemesan. Konon keduanya bisa menambah vitalitas jika dikonsumsi.

Jika berkenan, pengunjung bisa mencoba menyembelih ular sendiri dengan bantuan pawang ular. Setelah darah dan empedu disajikan, daging ular bisa dimasak menjadi berbagai hidangan lezat, mulai dari tumisan, rebusan, hingga gorengan. Ada pula arak tradisional dalam toples-toples yang di dalamnya disertakan ular kobra utuh.

Tertarik mengunjungi desa ini dan memakan makanannya? (tom)

Bagikan:

Hutomo Dwi

Cowok penyuka Jepang, dari bahasa, musik, sampai film dan animenya.