Selama 350 tahun lamanya bangsa Indonesia dijajah oleh Belanda. Namun, dalam jangka waktu tersebut Belanda tidak hanya meninggalkan kenangan sejarah yang buruk. Belanda juga meninggalkan berbagai bangunan bersejarah yang indah dan megah. Ini dia bangunan peninggalan Belanja Paling Megah di Indonesia versi JadiBerita:
1. Lawang Sewu, Semarang
Bangunan karya tangan Belanda paling terkenal ini terletak di Jalan Pemuda, Komplek Tugu Muda, Semarang. Penamaan lawang sewu sendiri berasal dari penduduk setempat yang menyebutnya demikian. Lawang yang berarti pintu, dan sewu berarti seribu, hal tersebut karena banyaknya pintu di bangunan tersebut. Bangunan tersebut dibangun pada tahun 27 Februari 1904 sebagai kantor perusahaan perkeretaapian Belanda dengan arsiteknya adalah Prof. Jacob F. Klinkhamer dan B.J. Ouendag.
2. Gereja Katedral, Jakarta
Bangunan bernuansa religius ini dibangun oleh Belanda pada tahun 1901 dengan arsiteknya bernama Marius Hulswit. Gereja Katedral Santa Maria Pelindung Diangkat ke surga adalah gereja katolik dengan gaya arsitekturnya neo-gotik seperti gereja-gereja di Eropa. Pada tahun 1991, balkon pada gereja ini dijadikan sebagai museum.
3. Museum Bank Indonesia, Jakarta
Museum Bank Indonesia terletak di Jl. Pintu Besar Utara No.3, Jakarta Barat (depan stasiun Beos Kota). Bangunan ini menempati area bekas gedung Bank Indonesia Kota yang merupakan cagar budaya peninggalan De Javasche Bank yang beraliran neo-klasikal, dipadu dengan pengaruh lokal, dan dibangun pertama kali pada tahun 1828.
4. Gedung London Sumatera, Medan
Gedung London Sumatera dibangun pada tahun 1906 yang digunakan sebagai kantor perusahaan perkebunan milik Harrisons & Crossfield yang berpusat di London. Bangunan ini terletak di Kelurahan Kesawahan, Kecamatan Medan Barat.
5. Istana Buitenzorg (Istana Bogor)
Istana Buitenzorg atau yang lebih dikenal dengan nama Istana Bogor adalah istana yang paling indah dari keenam istana kepresidenan Indonesia. Buitenzorg memiliki arti tanpa kekhawatiran. Tahun 1744, Gubernur Jenderal Van Imhoff terpesona dengan keindahan dan kenyamanan sebuah desa kecil di Bogor. Bangunan ini awalnya dibuat 3 tingkat dan menyerupai Blehhim Palace di Oxford, Inggris. Sejak tahun 1870-1942, istana ini menjadi kediaman resmi dari 38 Gubernur Jenderal Hindia Belanda dan seorang Gubernur Jenderal Inggris, Raffles.
(anb)