Simpang Lima Gumul, Arc de Triomphe-nya Kota Kediri

Ardy Messi

Kabupaten Kediri tak hanya menyimpan sejarah, tetapi juga dikenal sebagai kota administratif yang telah dilengkapi dengan tempat wisata menarik. Kediri tidak hanya dikenal karena adanya Gunung Kelud dan Gunung Wilis yang letaknya ada di pinggiran, namun di kawasan Gumul terdapat monumen yang berdiri megah dimana orang-orang menyebutnya dengan nama Monumen Simpang Lima Gumul atau disingkat menjadi SLG. Tujuan berdirinya monumen ini untuk menggerakkan roda perekonomian Kediri sehingga rakyat disekitarnya dapat maju secara finansial. Bangunan yang menjadi ikon kota Kediri ini ada pada persimpangan 5 arah, yaitu ke Pesantren, Gurah, Pagu, Pare dan arah kota Kediri. Jarak dari kota sendiri sekitar 6 kilometer, namun jika dihitung dari Bandara Juanda Surabaya mencapai 120 kilometer.

Sekilas tampak seperti bangunan Lâ??Arc de Triomphe, Paris. Monumen Simpang Lima Gumul ini menjadi bangunan pertama yang menyerupai landmark negara fashion tersebut. Jika Arc de Triomphe dibangun pada abad pertama untuk menghormati pahlawan yang bertempur hingga titik darah penghabisan saat Revolusi Perancis dan perang Napoleon. Maka Simpang Lima dibangun pada tahun 2003. Adanya bangunan ini karena ide dari Bupati Kediri, Bapak Sutrisno. Lokasi tepatnya barada di Desa Tugu Rejo, Kecamatan Ngasem, Kediri. Kabar lain juga mengatakan jika pembuatan ini didasari karena dahulu Raja Kediri abad XII ingin menyatukan lima daerah di Kabupaten Kediri.

Dilihat secara fisik, Monumen Simpang Lima Gumul mempunyai enam lantai dengan tinggi 25 meter, memiliki luas 804 meter persegi dan dari lantai dasar ditumpu dengan tiga tangga setinggi 3 meter. Ternyata angka tersebut tidak serta merta hanya angka biasa, tetapi melambangkan tanggal, bulan, tahun sebagai hari jadi Kabupaten Kediri yaitu pada 25 Maret 804 Masehi. Pada bagian luar bangunan terdapat relief yang menceritakan sejarah adanya Kediri di masa lalu. Disudut bangunan bagian luar juga terdapat arca Ganesha yang dipuja oleh umat Hindu sebagai salah satu dewa dengan gelar dewa pelindung, penolak bala, pengetahuan dan kecerdasan, serta kebijaksanaan. Arca ini memiliki ukuran yang cukup besar, hanya saja tampak kecil karena disandingkan dengan bangunan monumen.

Untuk memasuki tempat wisata yang satu ini, kendaraan dapat diparkir pada tempat yang sudah disediakan. Akan ada jalan turunan yang dijadikan lokasi parkir dan disekitarnya terdapat taman kuliner. Jadi selama menikmati monumen, kamu juga bisa mampir untuk merasakan makanan buatan orang Kediri. Mulai dari makanan sejenis pecel, lontong sayur, nasi gurih, berbagai macam minuman, bahkan oleh â?? oleh khas Kediri. Lalu, untuk masuk ke dalam monumen kamu bisa langsung mengikuti terowongan bawah tanah yang menuntun kamu sampai ke samping Monumen Simpang Lima Gumul. Biaya yang dikeluarkan hanya 2000 rupiah untuk jasa parkir saja, sangat murah kan buat kamu yang pengen merasakan foto di Arc de Triomphe buatan Indonesia ini?

Kawasan disekitar Simpang Lima Gumul menjadi pusat perdagangan Jawa Timur bagian barat. Terbukti dengan adanya convention hall, bank daerah, gedung serbaguna, rekreasi Water Park Gumul Paradise Island, dan terminal bus antar kota. Pada malam hari pemandangan akan tampak lebih indah karena disekitar monumen diberi cahaya lampu warna â?? warni. Datanglah berkunjung pada hari sabtu malam, biasanya di dalam monumen ini diselenggarakan acara band lokal atau pertunjukan lain.

Bagikan:

Ardy Messi

Work in PR agency, Strategic Planner wannabe, a bikers, a cyclist, music and movie freak, Barca fans.