Kamu pasti tahu novel Laskar Pelangi yang diangkat menjadi sebuah film yang sangat laris di Indonesia. Sang penulis membuat sebuah museum yang berlokasi di setting latar novel Laskar Pelangi, yakni di Belitung. Museum Kata Andrea Hirata terletak di Jalan Raya Laskar Pelangi No.7, Gantong, Belitung Timur. Suasana yang disajikan novel Laskar Pelangi langsung terasa ketika menginjakkan kaki di halaman depan museum. Foto-foto yang dipasang di halaman museum seperti bercerita mengenai perjalanan karya sastra yang menjadi salah satu kebanggaan masyarakat Belitung.
Dilansir dari indonesiakaya.com, museum ini penuh dengan kalimat-kalimat inspiratif dari sang penulis. Salah satunya adalah yang bertuliskan Bermimpilah karena Tuhan akan memeluk mimpi-mimpimu. Selain itu, juga terdapat cuplikan dari novel yang telah diterbitkan dalam berbagai bahasa ini.
Masuk lebih ke dalam, kamu akan disambut dengan sebuah ruang yang sangat nyaman, lengkap dengan meja beserta buku-buku yang dibiarkan berserakan di atas meja. Di ruangan ini, juga dipajang foto-foto adegan film Laskar Pelangi. Cover-cover Laskar Pelangi yang diterbitkan di berbagai negara juga menghiasi dinding ruang ini.
Ruang utama ini menjadi penghubung ke ruang-ruang yang diberi nama berdasar nama-nama tokoh dalam Laskar Pelangi. Ruang pertama adalah Ruang Ikal. Di ruang ini, kamu dapat melihat cuplikan novel yang menggambarkan sosok Ikal. Foto adegan ketika Ikal berpisah dengan Lintang pun menjadi pemandangan yang menarik di ruang ini. Foto ini diambil dari film yang disutradarai Riri Reza.
Di sebelah Ruang Ikal, terdapat Ruang Lintang. Lintang merupakan sosok cerdas yang dibanggakan teman-temannya. Di ruang ini, kamu dapat melihat foto-foto tokoh Lintang yang diambil dari film Laskar Pelangi. Di antaranya adalah foto Lintang dengan sepeda kesayangannya dan foto Lintang saat berboncengan dengan Ikal.
Selain itu, terdapat satu ruang lain yang letaknya agak terpisah dengan Ruang Lintas dan Ruang Ikal. Ruang tersebut adalah Ruang Mahar. Mahar dikenal sebagai sosok nyentrik yang menyukai berbagai bentuk kesenian. Di ruang ini, kamu dapat melihat foto-foto seniman yang menjadi inspirasi Mahar, salah satunya adalah Rhoma Irama.
Setelah melewati ruang Mahar, kamu akan sampai ke Ruang Dapur. Di ruang ini, kamu akan melihat sebuah dapur yang diubah menjadi warung kopi. Warkop Kopi Kuli, begitulah papan yang ditempel pada dinding di ruang ini. Di sini, kamu dapat memesan kopi sebagai teman bersantai atau berbincang-bincang menikmati suasana museum.
Museum yang diresmikan pada November 2012 ini menjadi museum sastra pertama dan satu-satunya di Indonesia. Berkunjung ke museum ini bisa membuat kamu mengenal bagaimana karya sastra menjadi bagian penting bagi kehidupan. Dari museum ini, kamu bisa mendapatkan inspirasi untuk lebih mencintai karya sastra, baik yang ada di Indonesia maupun luar negeri.
Untuk masuk ke museum ini juga tidak di pungut biaya, lho, JBers. Pada waktu-waktu tertentu museum tersebut pun dijadikan tempat belajar gratis untuk masyarakat sekitar. Tidak heran kalau museum ini jadi museum yang paling menginspirasi. (jow)